Ini Mekanisme Pemilihan Wasit untuk Liga 1

Ini Mekanisme Pemilihan Wasit untuk Liga 1
Tigor Shalomboboy (c) Fitri Apriani

Bola.net - - PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sudah berusaha untuk memilih wasit yang bertugas di Liga 1 dengan sebaik mungkin. Bahkan, mekanisme pemilihan wasit pun cukup rumit dan harus melalui lima pertimbangan.

Jelang digulirkannya kompetisi Liga 1 musim 2017, PSSI sudah berusaha sebaik mungkin untuk membenahi kualitas wasit di tanah air. Penyegaran pun dilakukan demi memenuhi tujuan tersebut.

Meski demikian, keluhan terhadap kinerja wasit pun terus bermunculan dari pekan pertama hingga pekan ke-13. Banyak yang menyebut wasit kadang tidak kompeten atau memihak pada tuan rumah.

Namun menurut Kepala Operasional PT LIB, Tigor Shalomboboy, pihaknya sudah berusaha sebaik mungkin untuk memilih wasit terbaik di setiap laga. Proses pemilihannya pun tidak mudah karena harus melalui berbagai aspek.

"Ya memang tidak mudah untuk menentukan wasit yang bertugas di setiap pertandingan, tapi kita ada beberapa parameter," ujar Tigor di Kantor PT LIB, Jakarta, Senin (10/7/2017).

"Pertama, wasit tidak boleh satu asosiasi provinsi dengan tim yang bertanding (bukan asal dia dari daerah situ, tapi asprovnya dia daftar dimana). Kedua, dia tidak memimpin tim yang sama dalam kurun waktu empat pertandingan atau satu bulan," sambungnya.

Ketiga, ada aspek geografis, domisili dan venue pertandingan. Menurutnya, tidak mungkin wasit dari Aceh bertugas di Papua). Kemudian, subjektif dari liga terkait dengan status pertandingan high (beresiko tinggi) risk, normal atau no risk (tidak beresiko).

"Kelima, ada parameter teknis. Kita meminta nama wasit dari PSSI dan kita anggap kualitas mereka sama. Tidak ada perbedaan kualitas karena menurut PSSI perangkat pertandingan di Liga 1 dan Liga 2 adalah yang terbaik sesuai dengan grade kompetisinya," tuturnya.

Tak cukup sampai di situ, ada pula pertimbangan teknik. Tigor menjelaskan pihaknya juga harus meninjau sejarah wasit yang bersangkutan.

"Kita lihat sebelumnya dia pernah memimpin dimana, kita juga lihat kemampuan dia karena itu berpengaruh dengan kinerja dia, dan kita lihat historical wasit terhadap klub yang bersangkutan. Itu menjadi pertimbangan yang kita lakukan," tuturnya.

"Misalnya ada satu wasit pernah bermasalah saat memimpin pertandingan X melawan Y. Itu bisa saja kita jadikan pertimbangan untuk menentukan wasit itu boleh atau tidak memimpin pertandingan," sambungnya.

Setelah itu, Tigor mengatakan semua aspek tersebut digodok dan akhirnya muncullah nama-nama wasit yang bertugas di setiap pekan.