
Bola.net - Tirai pergelaran Gojek Liga 1 bersama Bukalapak musim 2019 telah ditutup, termasuk juga bagi Arema FC. Mereka sukses mengakhiri musim kompetisi ini dengan menempati peringkat keenam.
Bagi Pelatih Arema FC, Milan Petrovic, perjalanan timnya musim ini sangat luar biasa. Beberapa pekan mereka sempat terdampar di zona degradasi dan perlahan merambat hingga akhirnya mampu finish di peringkat yang relatif bagus.
Menurut Milan, raihan Arema ini tak lepas dari kerja keras para pemainnya. Pelatih asal Serbia ini menilai Dendi Santoso dan kawan-kawan telah menunjukkan permainan terbaik mereka sepanjang musim ini.
Advertisement
Milan menilai, meningkatnya performa Arema tak hanya merupakan peran satu-dua pemain saja. Ia menyebut seluruh penggawa Arema, termasuk yang tidak mendapat kesempatan bermain, berperan besar bagi sukses tim berlogo singa mengepal tersebut.
Lebih lanjut, Milan pun menyebut bahwa ia tak bisa memilih siapa pemain terbaik Arema sepanjang musim ini. Dengan tegas, pelatih berlisensi UEFA Pro ini menyebut seluruh pemain Arema adalah yang terbaik.
"Seluruh pemain Arema sangat luar biasa. Sangat sulit bagi saya memilih siapa yang terbaik. Tak mungkin bagi saya memilih siapa yang terbaik," ujar Milan, menjawab pertanyaan Bola.net, Selasa (11/12).
Namun, setelah cukup lama mengerutkan kening, Milan menyebut ada lima plus seorang pemain Arema yang ia nilai lebih menonjol ketimbang yang lain.
Berikut daftar lima plus satu pemain Arema terbaik musim ini versi Milan Petrovic:
Arthur Cunha da Rocha
Tampil sebanyak 29 kali sepanjang musim ini, Arthur merupakan salah satu pilar lini belakang Arema. Ia tangguh dan sigap menghalau bola dari area pertahanan Arema. Ia pun tak ragu untuk berduel dengan pemain lawan. Selain bisa menghalau serangan lawan, pemain berusia 28 tahun ini bisa menjadi orang pertama yang mengalirkan serangan timnya.
"Hanya ada satu kata, luar biasa," demikian Milan memuji pemain yang sempat mengadu nasib di Manchester United tersebut.
Johan Ahmat Farizi
Farizi, menurut Milan adalah sosok penguasa sisi kiri lapangan Arema. Pemain yang karib disapa Jhon ini mampu menyerang dan bertahan dengan sama baiknya.
"Ia memiliki kemampuan luar biasa. Ia pun selalu bekerja keras dalam tiap pertandingan. Ia harus masuk dalam daftar pemain terbaik ini," ucap Milan.
Ricky Akbar Ohorella
Relatif jarang mendapat kesempatan bermain tak membuat kilau Ricky memudar. Fullback asal Tulehu ini tetap dinilai merupakan salah satu penampil terbaik bagi Arema pada musim ini, terutama sebelum datangnya Alfin Tuasalamony.
"Sama seperti Farizi, Ricky juga bermain sangat bagus. Luar biasa," puji pelatih berusia 57 tahun tersebut.
Makan Konate
Konate, menurut Milan adalah pemain kunci bagi timnya. Datang dari Sriwijaya FC pada bursa transfer paruh musim, Konate langsung nyetel dengan strategi racikan Milan.
Sebagai seorang gelandang, Konate tak hanya ditugasi mengalirkan bola ke barisan penyerang. Pemain asal Mali ini juga diberi kebebasan ikut masuk ke area pertahanan lawan dan mencetak gol. Walhasil, sepanjang separuh musim ini, Konate telah mencetak 13 gol dan menahbiskan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak bagi Arema pada musim 2018.
"Saya sangat hormat padanya. Ia sangat luar biasa. Ia berkembang pesat di sini," sanjung Milan.
"Namun, ketika membicarakan Konate, kita tak boleh lupa dengan dua gelandang lainnya (Hendro Siswanto dan Jayus Hariono), yang tampil solid dan membuat Konate leluasa menyerang," sambungnya.
Dedik Setiawan
Mendapat tugas sebagai ujung tombak Arema FC pada musim ini tak membuat mental Dedik Setiawan drop. Sebaliknya, pemain jebolan Metro FC ini justru mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Raihan gol Dedik memang 'hanya' sepuluh, relatif sedikit untuk ujung tombak sebuah tim. Jumlah ini pun lebih sedikit ketimbang catatan gol Makan Konate.
Namun, Dedik tak hanya piawai mencetak gol. Dengan kecepatan yang ia miliki, pemain berusia 24 tahun ini kerap berfungsi sebagai destroyer, yang bertugas mengacak-acak pertahanan lawan.
"Ia pemain luar biasa dan bisa menjadi salah satu solusi di masa depan bagi Arema," kata Milan.
Jayus Hariono
Nama Jayus sebelumnya tak masuk dalam daftar lima pemain terbaik Arema sepanjang musim ini. Pasalnya, pemain berusia 21 tahun ini tak banyak mendapat kesempatan bermain semusim ini. Ia hanya bermain sekitar sepuluh kali, termasuk sebagai pengganti.
Namun, Milan tak bisa memalingkan muka dari gelandang muda ini. Bahkan, tak sungkan, pelatih berusia 57 tahun tersebut menilai Jayus adalah pemain favoritnya.
"Ia memiliki masa depan yang sangat cerah. Saya sangat senang bisa berkesempatan mendorongnya ke tim inti," tutur Milan.
"Dia telah membuktikan pada kita semua seberapa bagus kemampuannya," puji Milan.
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 10 Desember 2018 22:37
-
Bola Indonesia 10 Desember 2018 21:10
-
Bola Indonesia 10 Desember 2018 21:04
-
Bola Indonesia 10 Desember 2018 19:07
-
Bola Indonesia 10 Desember 2018 18:52
Arema FC Pastikan Tak Perpanjang Lagi Kontrak Milan Petrovic
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 10:19
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 10:13
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 10:07
-
Amerika Latin 21 Maret 2025 10:01
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 10:01
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 10:00
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...