
Bola.net - Kongres International Association of Sport Law (IASL) ke-19, berpeluang besar untuk digelar di Bali, pada 29 Oktober mendatang.
Organizing Committee IASL sekaligus Ketua Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Hinca IP Pandjaitan, menerangkan jika IASL merupakan lembaga internasional yang selalu mengembangkan pemikiran tentang hukum-hukum olahraga.
Lalu yang menjadi visi utamanya, yaitu untuk mencegah terorisme di dalam dunia olahraga.
Jika hal tersebut benar menjadi kenyataan, kontan mencerminkan bahwa Indonesia layak menjadi contoh di kawasan Asia Tenggara untuk memerangi pengaturan skor dalam sebuah pertandingan sepak bola.
"Nantinya, FIFA akan menjelaskan konsep kasus pengaturan skor dan Indonesia akan menjabarkan kasus-kasusnya seperti apa saja. Dari hasil pembicaraan terakhir, kemungkinan besar FIFA akan mempercayakan Indonesia sebagai leader memerangi kasus pengaturan skor di Asia Tenggara," terang Hinca Pandjaitan
Dalam penyelenggaraannya, akan berkumpul para ahli-ahli hukum dari 14 negara untuk bertukar pikiran dalam mengembangkan tiga hal yang bakal menjadi tujuan bersama. Misalnya saja, membahas Sport Law, Sport Tourism dan Lex Sportiva.
"Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Anggota Eksekutif, Sekretaris Jenderal PSSI dan bintang-bintang sepak bola Indonesia. Kami akan berupaya keras merumuskan cara untuk melindungi identitas sepak bola Indonesia. Termasuk, membahas tentang kasus-kasus pengaturan yang pernah terjadi di Indonesia. Contohnya saja, kasus Persibo Bojonegoro (di kejuaraan Piala AFC)," pungkasnya. (esa/dzi)
Organizing Committee IASL sekaligus Ketua Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Hinca IP Pandjaitan, menerangkan jika IASL merupakan lembaga internasional yang selalu mengembangkan pemikiran tentang hukum-hukum olahraga.
Lalu yang menjadi visi utamanya, yaitu untuk mencegah terorisme di dalam dunia olahraga.
Jika hal tersebut benar menjadi kenyataan, kontan mencerminkan bahwa Indonesia layak menjadi contoh di kawasan Asia Tenggara untuk memerangi pengaturan skor dalam sebuah pertandingan sepak bola.
"Nantinya, FIFA akan menjelaskan konsep kasus pengaturan skor dan Indonesia akan menjabarkan kasus-kasusnya seperti apa saja. Dari hasil pembicaraan terakhir, kemungkinan besar FIFA akan mempercayakan Indonesia sebagai leader memerangi kasus pengaturan skor di Asia Tenggara," terang Hinca Pandjaitan
Dalam penyelenggaraannya, akan berkumpul para ahli-ahli hukum dari 14 negara untuk bertukar pikiran dalam mengembangkan tiga hal yang bakal menjadi tujuan bersama. Misalnya saja, membahas Sport Law, Sport Tourism dan Lex Sportiva.
"Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Anggota Eksekutif, Sekretaris Jenderal PSSI dan bintang-bintang sepak bola Indonesia. Kami akan berupaya keras merumuskan cara untuk melindungi identitas sepak bola Indonesia. Termasuk, membahas tentang kasus-kasus pengaturan yang pernah terjadi di Indonesia. Contohnya saja, kasus Persibo Bojonegoro (di kejuaraan Piala AFC)," pungkasnya. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 24 Oktober 2013 14:22
-
Bola Indonesia 24 Oktober 2013 08:33
-
Bola Indonesia 23 Oktober 2013 19:16
-
Bola Indonesia 21 Oktober 2013 16:45
Selalu Ikut Kompetisi Resmi, Arema Indonesia Minta Pengakuan PSSI
-
Tim Nasional 21 Oktober 2013 15:48
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 09:55
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 09:53
-
Otomotif 25 Maret 2025 09:48
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 09:30
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 09:27
-
Bundesliga 25 Maret 2025 09:15
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratis yang Bisa Diboyong Arsenal di Musi...
- 3 Pemain yang Bisa Dikorbankan MU untuk Dapatkan J...
- AC Milan Incar Pelatih Italia, Ini 7 Kandidatnya
- 8 Manajer yang Belum Pernah Dikalahkan Mikel Artet...
- 7 Manajer yang Berhasil Bangkit dari Keterpurukan
- 5 Mantan Bomber Tajam MU yang Jadi Pelatih, Adakah...
- Paul Pogba Comeback: 5 Klub yang Bisa Jadi Pelabuh...