Imbang Lawan Badak Lampung FC, Pelatih Persib Kecewa Keputusan Wasit

Imbang Lawan Badak Lampung FC, Pelatih Persib Kecewa Keputusan Wasit
Robert Rene Alberts (c) Bola.com/Erwin Snaz

Bola.net - Persib Bandung hanya bermain imbang kala berjumpa Perseru Badak Lampung FC di pekan ke-16 Liga 1 2019, Minggu (25/8/2019). Persib menilai merasa dirugikan karena laga sempat dua kali dihentikan dan waktu tambahan yang diberikan tidak sesuai harapan.

Pertandingan ini sempat terhambat di awal babak kedua, serta saat skor 1-1, laga kembali dihentikan beberapa saat. Penyebabnya, luapan penonton yang nyaris memasuki tepi lapangan serta terdengar nyanyian rasis.

Pelatih Persib, Robert Alberts mengeluhkan hal itu, apalagi wasit Fariq Hitaba lantas hanya memberikan tambahan waktu lima menit saja.

Pelatih asal Belanda itu menilai tim asuhannya sebenarnya bisa memanfaatkan momentum, andai wasit tak menghentikan laga, karena Esteban Vizcarra dkk. saat itu dalam posisi menyerang.

"Saya kira perpanjangan waktu harusnya lebih dari lima menit. Kita bisa lihat pertandingan sempat terhenti beberapa kali. Apalagi setelah kami menyamakan kedudukan 1-1, kami tidak bisa langsung melanjutkan permainan karena wasit menghentikannya," cetus Robert Alberts, seperti dikutip dari situs resmi klub.

1 dari 1 halaman

Persib Kehilangan Ritme Bermain

Lantaran dihentikan, Robert Alberts menyebut skuatnya harus kembali mendapatkan ritme permainan. Hal itu tentu tak mudah, karena sebuah momentum terkadang tak bisa terulang lagi.

Alhasil, Persib Bandung harus rela pulang dengan raihan satu poin, yang merupakan hasil imbang ketiga dalam tujuh pertandingan terakhir di Liga 1 2019.

Tak hanya kecewa dengan kinerja pemainnya saat ditahan 1-1 oleh Perseru Badak Lampung FC dalam laga pekan ke-16 Shopee Liga 1 2019, Minggu malam (25/8/2019), pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, juga mengkritisi kepemimpinan wasit.

Ia menyoroti beberapa hal, seperti keputusan menghentikan pertandingan serta durasi tambahan waktu.

Disadur dari: Bola.com/Sumber: Persib/Penulis Wiwig Prayugi/Editor Aditya Wicaksono

Published: 26 Agustus 2019