
Bola.net - - Haruna Soemitro meminta agar publik tak antipati dengan istilah Kongres Luar Biasa (KLB), yang belakangan ini kerap didengungkan, terutama setelah Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, ditetapkan sebagai tersangka. Manajer Madura United tersebut mengatakan, jika KLB bisa jadi justru jalan terbaik menuntaskan masalah yang ada di federasi.
Sebelumnya, Jokdri ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Antimafia Bola Kepolisian Republik Indonesia, pada Jumat (15/02) malam. Penetapan ini dilakukan setelah adanya penggeledahan yang sebelumnya dilaksanakan tim gabungan Satgas Antimafia Bola Polri, penyidik Polda Metro Jaya dan Inafis Polda Metro Jaya di apartemen Jokdri di Taman Rasuna, Tower 9 dan gelar perkara pada Kamis (14/02) malam.
Penggeledahan tersebut dilakukan untuk mencari alat bukti baru demi memperdalam kasus pengaturan pertandingan (match fixing) di sepak bola Tanah Air yang dilakukan atas dasar laporan polisi nomor: LP/6990/XII/2018/PMJ/Ditreskrimum tanggal 19 Desember 2018, penetapan Ketua PN Jaksel nomor: 007/Pen.Gled/2019/PN.Jkt.Sel dan penetapan Ketua PN Jaksel nomor: 011/Pen.Sit/2019/PN.Jkt.Sel.
Advertisement
Status tersangka Jokdri ini memicu sejumlah tuntutan agar PSSI menggelar KLB. Pasalnya, eks CEO PT Liga Indonesia ini dinilai tak bisa menjalankan lagi perannya secara optimal.
Menurut Haruna, tak ada yang salah dengan usulan KLB tersebut. Bahkan, jika KLB memang solusi paling bagus, tak ada alasan untuk tak segera menggelarnya.
"Kalau pun KLB menjadi jalan terbaik, kenapa tidak diambil terobosan itu sebagai yang terbaik," ucap Haruna.
Bagaimana mekanisme KLB yang tepat menurut Haruna? Simak selengkapnya di bawah ini.
Bukan Klub Yang Mengajukan
Lebih lanjut, kendati membuka kemungkinan soal akan adanya KLB, Haruna meminta agar bukan klub yang mengajukan agenda ini. Pasalnya, pada 2019 ini, Indonesia memasuki tahun politik, ada sejumlah agenda politik -termasuk pemilihan presiden- yang akan dihelat di republik ini.
"Dengan kondisi seperti ini, sepak bola sebagai pemersatu bangsa akan kembali tercabik-cabik karena urusan KLB," kata Haruna.
"Sebaiknya, KLB di-endorse oleh Exco. Jalan inilah yang menurut saya terbaik," ia menambahkan.
Dua Pintu KLB
Lebih lanjut, Haruna menyebut, ada dua cara untuk menggelar KLB. Selain diusulkan oleh pemilik suara -termasuk klub- KLB juga bisa diusulkan oleh Exco.
"Ada dua pintu KLB, dari klub atau Exco. Saya pikir ini yang harus kita junjng tinggi dan hormati agar ke depan perkembangan sepak bola ini tidak terganggu dan kompetisi bisa berjalan normal," ujar Haruna.
"Saya masih yakin dan memberikan kepercayaan kepada Exco untuk memberikan keputusan terbaik," tandasnya.
Berita Video
Berita video vlog Bola.com kali ini menampilkan apa yang terjadi pada hari terakhir Asia Pacific Predator League 2019.
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 17 Februari 2019 23:54
Terdengar Suara Ledakan, Undian Piala Presiden Tetap Berjalan
-
Bola Indonesia 17 Februari 2019 23:23
-
Bola Indonesia 17 Februari 2019 10:38
Joko Driyono Jadi Tersangka, Begini Respons Tim Ad Hoc Integritas PSSI
-
Bola Indonesia 16 Februari 2019 23:41
Komite Adhoc Integritas PSSI Rilis 8 Poin Penting Usai Joko Driyono Jadi Tersangka
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 16:39
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 16:26
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 16:23
-
Otomotif 25 Maret 2025 16:16
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 16:00
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 15:59
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratis yang Bisa Diboyong Arsenal di Musi...
- 3 Pemain yang Bisa Dikorbankan MU untuk Dapatkan J...
- AC Milan Incar Pelatih Italia, Ini 7 Kandidatnya
- 8 Manajer yang Belum Pernah Dikalahkan Mikel Artet...
- 7 Manajer yang Berhasil Bangkit dari Keterpurukan
- 5 Mantan Bomber Tajam MU yang Jadi Pelatih, Adakah...
- Paul Pogba Comeback: 5 Klub yang Bisa Jadi Pelabuh...