Ihwal Pandemi Corona, Pelatih Arema: Sulit Dipahami

Ihwal Pandemi Corona, Pelatih Arema: Sulit Dipahami
Mario Gomez. (c) Bola.com/M Iqbal Ichsan

Bola.net - Mario Gomez membeber analisisnya soal situasi pandemi yang dihadapi masyarakat seluruh dunia saat ini. Pelatih Arema FC tersebut mengaku bahwa kondisi saat ini sangat sulit untuk dipahami.

"Situasi saat ini sangat sulit untuk dipahami," tutur Gomez.

"Keadaan di negara ini, sepengetahuan saya tak mudah," sambungnya.

Menurut Gomez, sulitnya memahami situasi saat ini ditambah lagi dengan kompleksitas kondisi yang ada di tiap negara. Setiap negara, sambung pelatih asal Argentina ini, memiliki kondisi yang berbeda.

"Namun, kampir bisa dipastikan, hampir semua negara menghadapi kesulitan," tuturnya.

Pandemi Corona ini telah menghantam 188 negara di seluruh dunia. Dari data John Hopkins Unitversity, ada 4.292.139 orang di seluruh dunia yang positif terpapar virus Corona. Sementara, dari sumber yang sama, tercatat 293.241 orang meninggal dunia akibat pandemi ini.

Saat ini, Amerika Serikat menjadi negara paling parah terdampak pandemi ini. Ada 1.371.395 orang yang terinfeksi virus Corona di negara tersebut. 82.491 orang di antaranya meninggal dunia.

Sementara, di Indonesia, per hari ini, ada 15.438 kasus positif Corona. Ada 1028 orang meninggal, dan ada 3.287 orang yang sudah pulih dari paparan virus ini.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Tunggu PSSI

Lebih lanjut, Gomez pun tak bisa menjawab soal masa depan Shopee Liga 1 musim 2020, yang saat ini terdampak pandemi Corona. Pelatih berusia 63 tahun ini mengaku menyerahkan semuanya ke PSSI.

"Semuanya biar PSSI yang memutuskan. Manajemen Arema pun mengatakan hal yang sama kepada saya," ujar Gomez.

"Biar PSSI yang menentukan apakah kompetisi ini bisa berlanjut atau tidak," ia menambahkan.

Gomez mengaku mendengar banyak rumor soal masa depan kompetisi ini, termasuk rencana adanya turnamen pengganti. Namun, ia memilih untuk mengabaikan kabar-kabar tersebut.

"Kita harus menantikan kabar dari federasi," tandasnya.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)