
Bola.net - Manajemen Arema FC angkat bicara soal adanya sejumlah usulan untuk menyetop kompetisi Shopee Liga 1 musim 2020 secara permanen akibat pandemi Corona yang merebak belakangan ini. Klub berlogo singa mengepal tersebut mengaku akan mematuhi apa pun keputusan yang diambil PSSI soal kelanjutan kompetisi ini.
"Arema kan anggota dari PSSI. Karenanya, kami pasti akan mengikuti dan loyal pada keputusan federasi, termasuk soal ini," kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, pada Bola.net.
"PSSI pun sekarang kan mengikuti keputusan pemerintah soal status tanggap darurat akibat pandemi Corona ini sampai 29 Mei. Inilah yang akan kami ikuti," sambungnya.
Advertisement
Namun, secara pribadi, Ruddy mengaku bahwa di atas kertas akan sangat berat bagi klub untuk melanjutkan kompetisi Shopee Liga 1 musim 2020 sesuai jadwal. Pasalnya, setelah terpotong jeda masa tanggap darurat pandemi Corona selama tiga bulan dan akan kembali jeda selama sebulan, mulai akhir November sampai akhir Desember, akibat gelaran Piala AFF, hanya ada empat sampai lima bulan untuk menggelar kompetisi.
"Itu pun belum terpotong adanya FIFA Match Day. Padahal, semua klub masih menyisakan 31 pertandingan lagi," tutur Ruddy.
"Kondisi ini akan sangat berat. Namun, kami akan patuh apa pun keputusan PSSI," ia menambahkan.
Sebelumnya, sudah sempat muncul suara agar kompetisi Shopee Liga 1 musim 2020 disetop secara permanen. Usulan penghentian kompetisi ini salah satunya diungkapkan Madura United.
Dalam laman resmi timnya, Direktur Madura United, Haruna Soemitro, meminta agar kompetisi direstart ke musim depan 2021. Menurut Haruna, dengan hal ini, klub bisa mendapat kepastian dan fokus ke musim depan.
"Saya tak mau berandai-andai. Lebih baik, kompetisi 2020 di-shutdown. Kita restart sepak bola Indonesia pada 2021, sehingga pemain dan klub dapat kepastian dan fokus ke musim 2021,” kata Haruna, beberapa waktu lalu.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Semua Dirugikan
Lebih lanjut, Ruddy mengaku bahwa semua pihak dirugikan dengan adanya penghentian sementara kompetisi ini. Menurut manajer berusia 48 tahun tersebut, pihak klub sama sekali tak mendapat pemasukan, sedangkan sejumlah pengeluaran masih tak bisa dihindari.
"Untuk Arema saja, setelah adanya aturan 25 persen, kami masih harus mengeluarkan Rp 575 juta per bulan untuk gaji pemain. Sementara ini, kami masih dibiayai oleh owner," tuturnya.
"Namun, kembali lagi, kondisi ini bukan sekadar penghidupan. Ini urusan kehidupan. Karenanya jangan ada yang merasa paling dirugikan. Semua dirugikan," ia menandaskan.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 8 April 2020 21:16
Tira Persikabo Sebut Para Pemain Menerima Kebijakan 25 Persen Gaji
-
Bola Indonesia 8 April 2020 12:08
Pemasukan Klub Berhenti, Persija Bayar Gaji Pemain 25 Persen
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 06:21
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 06:04
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 06:01
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 05:55
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 05:52
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 05:41
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...