Ihwal Insiden Pelemparan Bus Persib Bandung, Ini Tanggapan APPI

Ihwal Insiden Pelemparan Bus Persib Bandung, Ini Tanggapan APPI
General Manager APPI, Ponaryo Astaman (c) Fitri Apriani

Bola.net - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mengutuk insiden pelemparan batu yang dilakukan orang tak dikenal ke bus yang mengangkut rombongan Persib Bandung. Mereka menilai bahwa ulah orang tak dikenal tersebut merupakan hal memalukan di kancah sepak bola Indonesia.

"Kami sangat menyayangkan adanya insiden memalukan ini. Apalagi insiden ini sampai mencederai pemain," ucap General Manager APPI, Ponaryo Astaman.

"Seperti saya bilang sebelumnya, keselamatan pemain sebelum, saat, dan setelah bertanding merupakan hal yang utama dan tak bisa ditawar," sambungnya.

Sebelumnya, insiden pelemparan dilakukan orang tak dikenal ke bus yang membawa rombongan Persib Bandung, usai melakoni laga tandang di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (14/09) malam. Dalam laman resmi mereka, Persib menginformasikan bahwa insiden tersebut terjadi sebelum tol Sentul, Jawa Barat.

Pelemparan ini mengakibatkan pecahnya sejumlah kaca di bus. Selain itu, dua penggawa Persib Bandung, Omid Nazari dan Febri Hariyadi, mengalami luka-luka akibat terkena pecahan kaca.

Gelandang Persib, Erwin Ramdani, mengatakan bahwa ia melihat terduga pelemparan batu tersebut menunggu di pinggir jalan. Menurutnya, sosok tersebut memakai pakaian abu-abu dan langsung kabur usai melancarkan serangan.

Apa pendapat Ponaryo soal hukuman yang tepat bagi pelaku pelemparan tersebut? Simak di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Beri Efek Jera

Ponaryo sendiri menegaskan bahwa hal ini sama sekali tak bisa ditolerir. Menurut pria berusia 39 tahun tersebut, pelaku pelemparan ini harus ditindak tegas.

"Hukumannya harus tegas dan tanpa kompromi," kata Ponaryo.

"Dengan hal ini, diharapkan bisa jadi efek jera. Orang lain yang hendak melakukan hal serupa pun jadi berpikir lagi," imbuhnya.

Menurut Ponaryo, tindakan seperti ini sama sekali tak bisa dimaklumi. Pasalnya, hal ini justru menghancurkan sepak bola Indonesia sendiri.

"Hal ini bukan justru menunjukkan militansi atau kecintaan mendukung tim kesayangan mereka. Hal ini, menurut saya, merupakan tindakan bodoh yang memalukan juga menghancurkan reputasi sepak bola Indonesia," tandasnya.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)