Ibnu Grahan Layak Dipertahankan Bhayangkara FC

Ibnu Grahan Layak Dipertahankan Bhayangkara FC
Ibnu Grahan (c) M Syafaruddin

Bola.net - - Seperti yang telah diumumkan oleh asisten manajer Bhayangkara FC, AKBP Sumardji, kans Ibnu Grahan untuk bertahan sebagai pelatih kepala memang sangat kecil. Meski begitu, ada sejumlah alasan mengapa Bhayangkara FC harus menggunakan Ibnu Grahan di kompetisi tahun 2017.

Ibnu memang bukan penemu pemain-pemain muda berkualitas di skuat Bhayangkara FC tahun 2016. Namun ia memiliki peran yang tak kalah penting, yakni mematangkan para pemain yang rata-rata berusia 20 tahun-an tersebut.

Evan Dimas Darmono, Hargianto, Ilham Udin Armaiyn, Putu Gede Juni Antara, M. Fatchurohman, Wahyu Subo Seto adalah deretan pemain muda yang matang di tangan Ibnu. Jangan lupakan juga sosok Thiago Furtuoso. Penyerang yang menyumbangkan 15 gol untuk Bhayangkara FC.

Siapa yang mengenal Thiago ketika ia pertama kali datang ke Indonesia di akhir 2015 lalu. Meski mendapat kritik, Ibnu tutup telinga dan tetap memutuskan untuk mengikat Thiago. Kritik datang bertubi-tubi karena Thiago mandul hingga lima pertandingan awal.

Thiago baru pecah telur di pekan keenam Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 saat melawan Persib Bandung. Bhayangkara FC menang 4-1 kala itu. Saat ini, banyak klub yang mengantre untuk mendapatkan pemain asal Brasil ini.

"Thiago yang awalnya kurang bagus menjadi bagus. Pemain muda yang awalnya demam lapangan, sudah naik secara teknis dan kualitas," tutur Ibnu kepada Bola.net.

Bukan cuma lihai menempa pemain muda, Ibnu juga cukup berhasil memeras santan dari para pemain senior. Kiper Wahyu Tri Nugroho dan kapten Indra Kahfi adalah contoh nyata. Wahyu adalah salah satu kiper paling susah dibobol. Sedangkan Kahfi menjadi bek tangguh. Bahkan sempat dipanggil seleksi Timnas Indonesia.

Ibnu juga sempat membawa Bhayangkara FC menempati posisi tiga besar di putaran pertama. Sayang permainan mereka merosot pada putaran kedua. Utamanya ketika Thiago mengalami cedera di pertandingan lawan Persegres Gresik United, Sabtu silam.

Tanpa Thiago, lini depan Bhayangkara FC mendadak tumpul. Apalagi Evan Dimas Darmono juga sedang fokus bersama Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Kondisi ini diperparah dengan cedera atau sakit yang menerpa Rudi Widodo dan Fandi Eko Utomo.

"Di putaran kedua kendalanya berbeda. Di tengah jalan pemain depan kita tiba-tiba sakit. Thiago cedera retak tulang kaki. Rudi Widodo yang sakit sampai kondisi fiisknya drop, dan Fandi Eko Utomo yang turun berok. Disitu yang mengurangi daya serang BFC," jabar Ibnu.

"Untuk mengembalikan peak pemain-pemain tersebut memang perlu waktu. Apalagi setelah ditinggal Thiago, itu yang akhirnya berpengaruh ke tim," sambungnya.

Lini tengah juga demikian. Ibnu gagal menutup lubang yang ditinggalkan Evan, karena serangkaian masalah lainnya. Seperti Zulfiandi yang menikah, hingga Fitra Ridwan yang konsentrasinya terpecah karena orang tuanya sakit.

"Hal-hal itu sangat berpengaruh karena tidak sesuai yang kita rencanakan," jelasnya. Meski begitu, Ibnu lega karena sudah menuntaskan pekerjaannya di Bhayangkara FC. Saat ini ia fokus membuat laporan pekerjaannya.

"Saya sendiri pun belum tentu akan diperpanjang atau tidak. Yang penting di akhir musim ini saya buat laporan yang saya tujukan ke manajemen dan CEO," pungkas Ibnu.(faw/dzi)