Hindari Kelalaian, PT LI Minta Klub dan Panpel Berkoordinasi

Hindari Kelalaian, PT LI Minta Klub dan Panpel Berkoordinasi
Bola.net - Aksi brutal suporter kembali menjadi sorotan PT Liga Indonesia (PT LI). CEO PT LI, Joko Driyono, berharap tidak lagi terulang peristiwa buruk yang dilakukan suporter, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Karena itu, Joko mengingatkan supaya pihak klub dan panitia pelaksana pertandingan (panpel) memiliki koordinasi yang bagus. Tujuannya agar tidak terjadi kelalaian dan kecerobohan saat menggelar suatu pertandingan.

"Apabila panitia pelaksana terbukti lalai dan bersalah, maka akan dihukum sesuai aturan yang berlaku. Kami akan berkoordinasi dengan pihak daerah, lalu panitia pelaksana setempat akan dimintai keterangan. Apabila terbukti bersalah, sudah jelas akan dihukum," ungkapnya.

Dalam pentas kompetisi Indonesia Super League (ISL), rombongan bus Arema dilempari batu oleh oknum suporter ketika melakukan perjalanan menuju kembali ke hotel usai meraih kemenangan tipis atas Persita Tangerang di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Kamis (13/2) sore. Bahkan, pelatih Arema, Suharno, menderita luka ringan di bagian kepala.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti kubu suporter mana yang melakukan pelemparan tersebut.

Ulah jelek suporter pun terjadi pada pertandingan lainnya, yakni Persiba menghadapi Persiram, Sabtu (08/2).

Ketika itu, terjadi bentrok antar kubu suporter Persiba. Dalam insiden tersebut, satu orang meninggal dunia setelah sebelumnya mengalami koma dan dirawat di RS Panti Rapih, Yogyakarta.

Dilanjutkan joko, untuk pemberian hukuman bagi pihak klub yang berkompetisi di ISL, pihak Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan menyerahkan kepada Komisi Disiplin (Komdis).

Misalnya saja, persoalan yang kini tengah membelit Persiba lantaran dikabarkan akan mengundurkan diri dari ISL.

"Jika Persiba ingin mengundurkan diri, sudah jelas mereka akan ditindak sesuai regulasi yang berlaku. Misalnya saja, seperti didegradasi, mengembalikan hak-hak yang telah mereka terima dan dibawa ke Komisi Disiplin," tuntas Joko. (esa/gia)