Hentikan Kekerasan Suporter, SOS Minta PSSI Buat Regulasi Suporter

Hentikan Kekerasan Suporter, SOS Minta PSSI Buat Regulasi Suporter
PSSI (c) Fitri Apriani

Bola.net - - Save Our Soccer (SOS) melontarkan sebuah saran untuk menghentikan terus berulangnya insiden kekerasan antar suporter. Mereka meminta federasi sepakbola Indonesia membuat sebuah regulasi yang mengatur suporter.

"Sudah waktunya suporter juga dibuatkan regulasi. Football Spectator Act (FSA) yang diberlakukan di Liga Inggris sejak 1989 bisa dijadikan rujukan," ujar Koordinator SOS, Akmal Marhali.

"FSA mewajibkan seluruh suporter di Inggris memiliki kartu keanggotaan dari klub yang mereka dukung," sambungnya.

Menurut Akmal, kartu keanggotaan ini untuk mendata suporter. Suporter yang membuat rusuh, bisa dengan mudah diidentifikasi dengan sistem ini.

"Mereka akan dicabut kartu anggotanya serta tak boleh menonton pertandingan seumur hidup di stadion bila dinyatakan bersalah," tutur Akmal.

Selain itu, Akmal menyebut, FSA juga mengatur keberadaan Badan Otoritas Lisensi, yang bertugas memberi, atau mencabut izin sebuah stadion untuk menyelenggarakan pertandingan. Kewenangan besar diberikan kepada Badan Lisensi agar tak ada lagi stadion yang tingkat keamanannya rendah.

Sebelumnya, tumbal kembali jatuh di sepakbola Indonesia. Seorang bobotoh, bernama Ricko Andrean harus kehilangan nyawanya akibat menjadi korban pengeroyokan oknum bobotoh sendiri. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di RS Santo Yusuf Bandung, Kamis pagi tadi.

Ricko dikeroyok oknum bobotoh di Tribun Utara GBLA saat hendak memberikan minum dan menolong anggota The Jakmania yang diintimidasi oleh sejumlah bobotoh.

Lebih lanjut, SOS menegaskan keprihatinan mereka dengan terus berulangnya insiden macam ini. Mereka meminta semua pihak yang terlibat untuk berupaya keras menghentikan terus berjatuhannya tumbal tersebut.

“Yang pasti PSSI, operator, dan juga klub harus memberikan pembinaan kepada suporter, mulai dari rules of games sampai kepada sanksi-sanksi yang akan diberikan bila melakukan aksi anarkis dan vandalis baik di dalam maupun di luar stadion." tukas Akmal.

"Ini salah satu cara untuk mencegah potensi kekerasan yang berujung tumbal nyawa," mantan jurnalis ini memungkasi.(den/dzi)