
Bola.net - Tim Transisi terus menggulirkan wacana untuk menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada akhir tahun atau awal tahun depan. Bahkan, mereka mengklaim ini akan menjadi solusi sepak bola Indonesia dan yakin tidak ada dualisme.
Pengamat sepak bola nasional, Sulaiman Harry Ruswanto, menilai bahwa menggelar KLB itu sebuah kudeta serta tindakan yang tidak masuk akal dalam mengatasi permasalahan sepak bola nasional saat ini.
"Pemerintah jangan memaksakan kehendak dengan menggelar KLB. Apalagi PSSI baru saja melaksanakan KLB tanggal 18 April 2015 yang lalu dan akhirnya terpilih La Nyalla Matalitti sebagai Presiden PSSI periode 2015-2019. Pelaksanaan KLB selanjutnya adalah di tahun 2019," katanya.
Ditambahkannya, pelaksanaan KLB bisa dilakukan sebelum waktunya jika pengurus atau Presiden PSSI melanggar statuta. Selain itu, KLB itu sendiri diusulkan oleh 2/3 anggota. Kemudian, diusulkan melalui Exco dan melalui tahapan yang sudah ditentukan oleh statuta.
"Pemerintah melalui Menpora saat ini sudah diluar batas kewajaran dan dengan menggunakan kekuasaannya menghancur leburkan sepak bola Indonesia. Sanksi FIFA kepada sepak bola Indonesia adalah akibat dari intervensi Pemerintah. Sekarang tambah membuat pernyataan akan melaksanakan KLB PSSI. Itu tindakan yang sadis dan kudeta terhadap organisasi sepak bola Indonesia," lanjutnya.
"Untuk menyelesaikan permasalahan ini, Menpora cabut dulu surat pembekuan terhadap PSSI dan bubarkan Tim Transisi. Lalu sama-sama benahi sepak bola ini yang sudah berjalan sesuai jalurnya," paparnya.
Lebih jauh dikatakannya, saat ini sepak bola sudah mati suri, sudah banyak memakan korban terutama dari pelaku sepak bola.
"Sikap pemerintah justru memelihara kehancuran sepak bola Indonesia. Apa yang dilakukan justru menambah hancurnya sepak bola Indonesia. KLB yang diinsiatif pemerintah bukan solusi, tapi akan menambah terpuruknya sepak bola Indonesia," tuturnya. [initial]
(esa/asa)
Pengamat sepak bola nasional, Sulaiman Harry Ruswanto, menilai bahwa menggelar KLB itu sebuah kudeta serta tindakan yang tidak masuk akal dalam mengatasi permasalahan sepak bola nasional saat ini.
"Pemerintah jangan memaksakan kehendak dengan menggelar KLB. Apalagi PSSI baru saja melaksanakan KLB tanggal 18 April 2015 yang lalu dan akhirnya terpilih La Nyalla Matalitti sebagai Presiden PSSI periode 2015-2019. Pelaksanaan KLB selanjutnya adalah di tahun 2019," katanya.
Ditambahkannya, pelaksanaan KLB bisa dilakukan sebelum waktunya jika pengurus atau Presiden PSSI melanggar statuta. Selain itu, KLB itu sendiri diusulkan oleh 2/3 anggota. Kemudian, diusulkan melalui Exco dan melalui tahapan yang sudah ditentukan oleh statuta.
"Pemerintah melalui Menpora saat ini sudah diluar batas kewajaran dan dengan menggunakan kekuasaannya menghancur leburkan sepak bola Indonesia. Sanksi FIFA kepada sepak bola Indonesia adalah akibat dari intervensi Pemerintah. Sekarang tambah membuat pernyataan akan melaksanakan KLB PSSI. Itu tindakan yang sadis dan kudeta terhadap organisasi sepak bola Indonesia," lanjutnya.
"Untuk menyelesaikan permasalahan ini, Menpora cabut dulu surat pembekuan terhadap PSSI dan bubarkan Tim Transisi. Lalu sama-sama benahi sepak bola ini yang sudah berjalan sesuai jalurnya," paparnya.
Lebih jauh dikatakannya, saat ini sepak bola sudah mati suri, sudah banyak memakan korban terutama dari pelaku sepak bola.
"Sikap pemerintah justru memelihara kehancuran sepak bola Indonesia. Apa yang dilakukan justru menambah hancurnya sepak bola Indonesia. KLB yang diinsiatif pemerintah bukan solusi, tapi akan menambah terpuruknya sepak bola Indonesia," tuturnya. [initial]
Baca Juga:
- Kemenpora Siapkan Jaminan Kesejahteraan Bagi Peraih Medali Olimpiade
- Haornas 2015, Momentum Mengingatkan Pentingnya Budaya Olahraga
- Iran Sambut Hangat Rencana Kerjasama Dengan Indonesia
- Menpora Sebut Akan Belajar Olahraga dan Sepakbola ke Iran
- Menpora Dipastikan Hadiri Final Piala Kemerdekaan
- La Nyalla Nilai Menpora Hendak Kudeta Kepengurusan PSSI
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 9 September 2015 18:45
-
Bola Indonesia 9 September 2015 18:40
-
Bola Indonesia 7 September 2015 19:12
-
Bola Indonesia 7 September 2015 14:46
-
Bola Indonesia 7 September 2015 10:48
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:43
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:40
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:27
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:57
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:50
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:23
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...