Hak Komersial Dibagi, Arema Terima Rp509 Juta

Hak Komersial Dibagi, Arema Terima Rp509 Juta
Arema FC di Shopee Liga 1 2020 (c) Bola.com/Iwan Setiawan

Bola.net - Asa klub-klub peserta Liga 1 untuk bisa selekasnya menerima pembayaran hak komersial mereka dari PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) akhirnya menjadi kenyataan. Selasa (19/05) ini, mereka menerima pencairan dana komersial mereka dari operator kompetisi profesional Indonesia tersebut.

"Alhamdulillah, sudah cair. Terima kasih kepada Ketua Umum PSSI," ucap General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, pada Bola.net, Selasa (19/05) sore.

"Persisnya, kami menerima Rp509 juta. Seharusnya, hak komersial ini sebesar Rp520 juta. Namun, ada potongan pajak," sambungnya.

Ruddy sendiri mengaku bersyukur dengan adanya pelunasan hak komersial ini. Menurut manajer berusia 48 tahun tersebut, sebelum Idul Fitri, manajemen Arema bisa melunasi gaji pemain, pelatih, ofisial, dan karyawan.

"Memang kami masih harus mencari kekurangannya. Pasalnya, untuk tim saja pengeluaran sekitar Rp575 juta. Namun, adanya pembayaran hak komersial ini sangat membantu kami," tuturnya.

Sebelumnya, masalah pembayaran hak komersial kepada klub sempat dijadikan agenda dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Liga Indonesia Baru (PT LIB). Namun, akibat adanya pengunduran diri sejumlah pimpinan di PT LIB, agenda ini tak terbahas pada agenda tersebut.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Andalkan Pemilik

Lebih lanjut, Ruddy menyebut bahwa selama pandemi Corona ini, aspek industri klub benar-benar berhenti. Bahkan, untuk sekadar memenuhi kewajiban membayar 25 persen dari gaji pemain, mereka pun mengandalkan suntikan dana dari pemilik.

"Untuk tim, dalam sebulan, owner harus mengeluarkan dana sebesar Rp 575 juta. Jadi, untuk empat bulan kompetisi mandek, mereka harus merogoh kocek sekitar Rp 2,3 miliar. Ini belum termasuk gaji karyawan dan biaya operasional kantor seperti listrik dan air," papar Ruddy.

"Karenanya, bagi klub, pembayaran hak komersial seperti ini sangatlah penting," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)