Gilang Widya Pramana: Posisi Presiden Arema FC Tidak Memiliki Legal Standing

Gilang Widya Pramana: Posisi Presiden Arema FC Tidak Memiliki Legal Standing
Presiden Klub Arema FC, Gilang Widya Pramana (c) Bola.com/Iwan Setiawan

Bola.net - Gilang Widya Pramana memberi penjelasan terkait jabatan Presiden Arema FC yang pernah diemban. Menurut Gilang, jabatan itu tidak punya dasar hukum dan merupakan posisi kehormatan.

Gilang diumumkan sebagai presiden klub Arema FC pada Mei 2021 lalu. Sebelum menerima jabatan itu, pria yang karib disapa Juragan 99, lewat salah satu perusahaan miliknya, menjadi sponsor Arema FC.

Di bawah kendali Gilang, Arema FC mampu menjadi juara Piala Presiden 2022. Selain itu, Gilang juga mendatangkan sejumlah pemain berlabel Timnas Indonesia ke Arema FC dan menyusun sejumlah rencana besar.

Gilang mundur dari posisinya sebagai presiden Arema FC pada hari Sabtu (29/10/2022). Pengumuman mundurnya Gilang dilakukan di Kantor Arema FC. "Saya memutuskan untuk mundur sebagai Presiden Arema FC terhitung mulai hari ini," kata Gilang.

1 dari 2 halaman

Tidak Ada Legal Standing

Belakangan, posisi Gilang sebagai Presiden Arema FC mendapat banyak sorotan. Sebab, Gilang diketahui bukan sebagai pemilih saham mayoritas Arema FC. Gilang lantas memberi penjelasan soal status presiden yang disandang.

"Begitu banyak yang ingin saya lakukan, tetapi posisi Presiden Arema FC adalah posisi kehormatan yang tidak memiliki legal standing," kata Gilang.

"Posisi ini diberikan kepada saya oleh PT AABBI, pemilik Arema FC, karena perusahaan saya masuk sebagai salah satu sponsor dan investor kecil," sambung Gilang.

2 dari 2 halaman

Kewenangan Terbatas

Kewenangan Terbatas

Presiden klub Arema FC, Gilang Widya Pramana saat konferensi pers Piala Presiden 2022 di Studio Lantai 8 SCTV Tower, Senayan City, Jakarta pada Senin (06/06/2022). (c) Bola.com/Bagaskara Lazuardi

Menurut Gilang, meskipun menyandang status presiden klub, dirinya bukan pengambil keputusan utama di Arema FC. Gilang mengaku lebih banyak berurusan dengan hal-hal teknis terkait pemain dan pelatih.

"Saya tidak ada di dalam daftar eksekutif perusahaan sehingga kewenangan saya sangat terbatas," katanya.

"Yang saya lakukan selama ini adalah meningkatkan kualitas pemain dan pelatih, memberikan fasilitas terbaik supaya mereka bisa berlatih dengan nyaman, serta memastikan gaji mereka terpenuhi dengan baik," tutupnya.