
Bola.net - Kompetisi Indonesia ternyata masih menjadi salah satu primadona bagi para pelaku praktik lancung match fixing. Tak tanggung-tanggung, Dan Tan, sosok yang disebut Interpol sebagai gembong match fixing level internasional, juga ikut berusaha menangguk untung dari praktik curang di kompetisi Indonesia.
Dan Tan merupakan pengusaha asal Singapura. Selain sebagai pemain saham dan gembong match fixing, pria 54 tahun ini juga disebut oleh sumber Bola.net memiliki sejumlah kasino di negeri jiran tersebut.
Di dunia gelap sepak bola, reputasi Dan Tan tak main-main. Dari investigasi yang dilakukan sejumlah otoritas keamanan, pria kelahiran 29 April 1964 ini pernah ikut dalam praktik pengaturan pertandingan di Liga Italia dan sejumlah liga lain.
Pada wawancaranya dengan majalah Jerman, Der Spiegel, Dan mengaku sempat mencoba melakukan pengaturan pertandingan pada laga antara Barcelona dan Fenerbahce. Ia menyuruh empat orang teknisi untuk mematikan lampu stadion ketika pertandingan sudah dalam kedudukan 3-0. Ia berharap pertandingan dihentikan. Namun, sial baginya, generator cadangan bekerja dengan baik dan pertandingan dilanjutkan.
Advertisement
"Saat itu saya rugi sekitar US$ 3 juta," ungkapnya pada wawancara yang dilakukan pada awal Desember 2013 tersebut. Namun, jumlah ini jauh lebih kecil ketimbang pendapatan tertingginya, sekitar US$ 19,5 juta, yang ia dapat dari sebuah laga Serie A Liga Italia.
Dan Tan akhirnya kembali ditahan oleh kepolisian Singapura pada akhir 2015. Pria yang pada awal 90-an sudah pernah dipenjara karena aktivitas ilegal di pacuan kuda dan sepak bola ini ditahan lagi setelah sepekan sebelumnya dibebaskan dari tahanan.
Selain menghadapi jeratan hukum di negara asalnya, Dan juga harus menghadapi tuntutan hukum di Hungaria. Ia diadili secara in absentia dengan tuduhan telah mengatur 32 pertandingan di Hungaria, Italia, dan Finlandia.
Jejak Dan Tan di Sepak Bola Indonesia
Keterlibatan Dan dalam sepak bola Indonesia diungkap oleh Bambang Suryo. Salah seorang perantara (runner) antara bandar judi dan operator lapangan ini menyebut bahwa ia kenal pria bernama asli Tan Seet Eng ini sejak tahun 2013 lalu.
"Saya dulu juga jalan sama dia dalam melakukan match fixing. Namun, seringnya saya jalan dengan anak-anak buahnya. Orang yang di sini sering disebut bandar, sesungguhnya adalah anak buah Dan Tan," ujar Bambang, pada Bola.net, Kamis (06/12).
Kaki Tangan Dan Tan
Belakangan, menurut Bambang Suryo, Dan Tan tak lagi secara langsung bermain di sepak bola Indonesia. Tugasnya mengatur pertandingan digantikan oleh sejumlah anak asuhnya.
Menurut BS, sapaan karib Bambang, ada paling tidak tiga orang anak buah Dan di Indonesia. Mereka adalah Pal, Ade, dan Don.
"Sementara waktu itu untuk runner lokalnya ya saya sendiri. Setelah saya pensiun pada 2015 lalu, ya si Sontoloyo yang jalan," tegas pria kelahiran 30 Agustus 1970 ini.
Selain itu, BS menyebut, ada lagi sejumlah orang yang [aruh waktu bekerja untuk Dan. Mereka adalah Manik, Chip, dan Alien. "Tiga orang ini adalah anak buah Pal," ucap BS.
Disaingi Bandar Kamboja
Berurusan dengan hukum membuat Dan Tan sedikit goyah. Kesempatan ini dimanfaatkan para pesaingnya untuk mencoba merebut kekuasaan sang mogul match fixing ini.
Salah satu bandar baru yang coba memanfaatkan kesempatan itu adalah Tony. BS mengaku tak ingat siapa nama lengkap bandar asal Kamboja itu.
BS hanya ingat pada awal 2018 silam sempat bertemu dengan Tony di Hotel Ritz-Carlton Jakarta. Namun, ketika disodori tawaran kerja sama, BS menolak. Pria yang saat ini menjadi Manajer Metro FC tersebut menegaskan ia sudah bertobat dari praktik curang ini.
"Saya sodorkan nama orang lain padanya. Saya tak tahu bagaimana kemudian, tiba-tiba yang muncul ya Si Sontoloyo lagi," kenangnya.
Selain Sontoloyo, Tony juga memiliki sejumlah anak buah lain, yang berasal dari luar negeri. Anak buahnya antara lain adalah Michael, Abun, dan Das. "Selain itu, masih ada beberapa lagi orang suruhannya," tutup BS.
Berita Video
Berita video tim Jakartans berhak mewakili tim KLY All Stars untuk The Battle of Youniverse (T-BOY) untuk game AOV yang akan digelar 7 Desember 2018.
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 5 Desember 2018 20:09
Topi, Botol, Sampai Ponsel Jadi Kode Skenario Match Fixing Dimulai
-
Bola Indonesia 4 Desember 2018 17:52
-
Tim Nasional 3 Desember 2018 19:03
-
Bola Indonesia 30 November 2018 17:33
-
Bola Indonesia 29 November 2018 17:36
Menguak 'Pemain Asing' Dalam Jejaring Match Fixing di Indonesia
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 22:55
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 22:01
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 21:52
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 21:44
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 20:57
-
Otomotif 21 Maret 2025 17:32
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...