Gelandang Bhayangkara FC Ikhlas Gaji Dipotong, Asal Kompetisi Tak Dibatalkan

Gelandang Bhayangkara FC Ikhlas Gaji Dipotong, Asal Kompetisi Tak Dibatalkan
Bhayangkara FC (c) Bola.com/Yoppy Renato

Bola.net - Sejumlah putusan dikeluarkan PSSI lewat surat bernomor 48/SKEP/ /III/2020 tentang 'Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 Dalam Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana virus corona'. Salah satunya mengenai gaji.

Federasi sepak bola di Tanah Air itu memperbolehkan klub membayar gaji pemain, pelatih, serta ofisial tim maksimal 25 persen dari kontrak yang telah disepakati. Berlaku mulai Maret-Juni.

Tak hanya itu, PSSI juga menetapkan status force majeure untuk kompetisi pada Maret-Juni. Kebijakan itu diambil merujuk keputusan pemerintah yang memperpanjang Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana virus corona di Indonesia hingga 29 Mei.

Bila status tersebut tak diperpanjang pemerintah, maka kompetisi akan kembali digelar setelah 1 Juli. Namun bila sebaliknya, maka kompetisi bakal dihentikan.

Menanggapi putusan tersebut, pemain Bhayangkara FC, Alsan Sanda mengaku tak keberatan gajinya dipangkas. Namun, ia berharap kompetisi bisa dilanjutkan.

"Menurut saya sih kalau liganya semoga jangan sampai berhenti karena kasihan teman-teman yang menggantungkan kehidupan dari sepak bola. Kalau begitu pembayaran gaji 25 persen sih setuju. Jadi tidak sampai setop pendapatan teman-teman lainnya," ujar Alsan.

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters

1 dari 1 halaman

Tak Pikirkan Gaji

Lebih lanjut, Alsan menegaskan bila ia dan beberapa rekannya di Bhayangkara FC yang berstatus anggota Polri tak memikirkan masalah pemangkasan gaji. Sebab sebagai anggota Polri, ia masih mendapat gaji.

"Kalau kita polisi bisa bertugas, walaupun tidak sebanyak main bola pendapatannya. Tapi tidak setop sama sekali," tuturnya.

"Pemain lain harus dipikirkan. Pada intinya pertama dan utama semoga permasalahan virus corona ini secepatnya selesai," imbuh Alsan.

(Bola.net/Fitri Apriani)