Gaji Pemain ISC Terapkan Upah Minimum

Gaji Pemain ISC Terapkan Upah Minimum
Ruddy Widodo (c) Antok
- Klub-klub peserta Indonesia Soccer Championship dipastikan tak bisa lagi asal-asalan dalam menggaji pemainnya. Pasalnya, PT Gelora Trisula Semesta, sebagai operator, menetapkan besaran upah minimum bagi pemain.


"Pemain tidak boleh digaji di bawah Rp 5 juta," ujar General Manager Arema Cronus, Ruddy Widodo.


"Untuk maksimalnya, terserah berapa. Yang pasti dalam satu klub untuk pengeluaran salary per bulannya maksimal Rp 1 miliar," sambungnya.


Operator, menurut Ruddy, menetapkan bahwa seluruh klub paling banyak mengeluarkan Rp 10 miliar per musim untuk menggaji pemain. Sementara, paling sedikit, klub mengeluarkan Rp 5 miliar untuk satu musim, yang diproyeksikan berlangsung 10 bulan.


Menurut Ruddy, operator akan melakukan survey ke klub untuk menentukan potensi keuangan -terutama pendapatan mereka. Hal ini menjadi dasar bagi operator untuk menentukan seberapa besar limit dana yang bisa dikeluarkan.


Ruddy menyebut, usai menetapkan batas atas pengeluaran gaji, operator tak begitu saja lepas tangan. Mereka tetap menilai kelayakan gaji seorang pemain.


"Jadi akan ada supervisi bagi klub," tuturnya.


Untuk urusan pembayaran gaji, Ruddy menambahkan, operator bersikap tegas. Mereka bahkan telah merancang sanksi bagi klub yang pada akhirnya menunggak gaji pemain.


"Jika dalam sebulan ada pemain belum digaji, poin klubnya langsung dikurangi satu. Apabila dalam waktu tiga bulan berturut-turut ada lima pemain belum digaji, manajemen klub akan langsung diambil alih operator," tandasnya. [initial]


 (den/asa)