
Bola.net - Persiku Kudus, hingga hari ini (22/6) belum memutuskan untuk mengikuti babak delapan besar Divisi Utama yang akan dimulai pada 25 Juni di Sidoarjo.
Hal tersebut karena manajemen tim masih menunggu keputusan pemain untuk ikut serta atau tidak, pasalnya mereka masih menuntut pembayaran gaji yang hingga kini masih belum tuntas.
"Kami belum bisa mengambil keputusan sekarang, karena masih menunggu keputusan pemain yang lain apakah tetap berangkat ke Sidoarjo atau tidak," ujar Kapten Persiku Agus Santiko yang ditemui usai pertemuan dengan pihak manajemen di mes Persiku.
Sementara itu, menurut Voller Ortega pemain Persiku yang lain mengakui, posisi pemain cukup dilematik, karena ketika mengambil keputusan tidak mengikuti babak delapan besar tetap tidak akan mendapatkan pembayaran gaji.
"Demikian halnya, ketika memutuskan mengikuti babak delapan besar juga belum ada kepastian serupa, meskipun akomodasi tetap ditanggung pihak manajemen," ujarnya.
Ortega pun berharap, jika akhirnya nanti pemain tetap mengikuti babak delapan besar, dia berharap komitmen manajemen Persiku untuk melunasi gaji pemain selama beberapa bulan.
Sementara itu, Peter M Kuoh secara tegas mengatakan, tidak akan mengikuti babak delapan besar, sebelum ada pembayaran gaji.
"Saya sudah bermain maksimal. Bahkan, dalam kondisi kesehatan yang kurang fit tetap dipaksakan untuk main," ujarnya.
Sementara itu, Komisaris Utama PT Kudus Muriatama Ayatullah Humaini yang datang ke mes Persiku mengungkapkan, manajemen tidak akan menghalang-halangi putusan pemain untuk mogok bertanding.
"Terlebih lagi, kami sudah berulang kali menjanjikan pembayaran. Akan tetapi, belum terealisasi," ujarnya.
Janji yang pernah diungkapkan sebelumnya, kata dia, karena bantuan dari perusahaan rokok terbesar di Kudus diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar, namun hanya diperoleh Rp100 juta.
Menurut dia, pemain harus tetap bertanding, meskipun kondisi keuangan belum ada kepastian. Pasalnya, pemain yang mogok bertanding akan mengalami kerugian karena belum ada kepastian akan menerima pelunasan gaji.
"Jika pemain menyatakan mundur dari babak delapan besar, maka kami akan segera mengirim surat ke PT Liga Indonesia. Permasalahan tidak akan selesai, karena nantinya akan muncul permasalahan lanjutan atas putusan tersebut," ujarnya. (ant/end)
Hal tersebut karena manajemen tim masih menunggu keputusan pemain untuk ikut serta atau tidak, pasalnya mereka masih menuntut pembayaran gaji yang hingga kini masih belum tuntas.
"Kami belum bisa mengambil keputusan sekarang, karena masih menunggu keputusan pemain yang lain apakah tetap berangkat ke Sidoarjo atau tidak," ujar Kapten Persiku Agus Santiko yang ditemui usai pertemuan dengan pihak manajemen di mes Persiku.
Sementara itu, menurut Voller Ortega pemain Persiku yang lain mengakui, posisi pemain cukup dilematik, karena ketika mengambil keputusan tidak mengikuti babak delapan besar tetap tidak akan mendapatkan pembayaran gaji.
"Demikian halnya, ketika memutuskan mengikuti babak delapan besar juga belum ada kepastian serupa, meskipun akomodasi tetap ditanggung pihak manajemen," ujarnya.
Ortega pun berharap, jika akhirnya nanti pemain tetap mengikuti babak delapan besar, dia berharap komitmen manajemen Persiku untuk melunasi gaji pemain selama beberapa bulan.
Sementara itu, Peter M Kuoh secara tegas mengatakan, tidak akan mengikuti babak delapan besar, sebelum ada pembayaran gaji.
"Saya sudah bermain maksimal. Bahkan, dalam kondisi kesehatan yang kurang fit tetap dipaksakan untuk main," ujarnya.
Sementara itu, Komisaris Utama PT Kudus Muriatama Ayatullah Humaini yang datang ke mes Persiku mengungkapkan, manajemen tidak akan menghalang-halangi putusan pemain untuk mogok bertanding.
"Terlebih lagi, kami sudah berulang kali menjanjikan pembayaran. Akan tetapi, belum terealisasi," ujarnya.
Janji yang pernah diungkapkan sebelumnya, kata dia, karena bantuan dari perusahaan rokok terbesar di Kudus diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar, namun hanya diperoleh Rp100 juta.
Menurut dia, pemain harus tetap bertanding, meskipun kondisi keuangan belum ada kepastian. Pasalnya, pemain yang mogok bertanding akan mengalami kerugian karena belum ada kepastian akan menerima pelunasan gaji.
"Jika pemain menyatakan mundur dari babak delapan besar, maka kami akan segera mengirim surat ke PT Liga Indonesia. Permasalahan tidak akan selesai, karena nantinya akan muncul permasalahan lanjutan atas putusan tersebut," ujarnya. (ant/end)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 20 Juni 2012 19:32
-
Bola Indonesia 20 Juni 2012 17:10
-
Bola Indonesia 20 Juni 2012 12:00
-
Bola Indonesia 18 Juni 2012 16:00
-
Bola Indonesia 12 Juni 2012 22:00
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...