Format Baru Liga 1 Musim Depan Disambut Hangat Stakeholder Sepak Bola Tanah Air

Format Baru Liga 1 Musim Depan Disambut Hangat Stakeholder Sepak Bola Tanah Air
Diskusi - Liga Indonesia 2023/2024, Untung Rugi Format Baru - yang digelar SeeJontor FC (c) SeeJontor FC

Bola.net - Format baru Liga 1 2023/2024 disambut baik oleh para stakeholder sepak bola di Tanah Air. Seperti diketahui, Liga 1 musim depan yang akan kick-off pada 1 Juli 2023 menganut dua format, yaitu reguler series dan championship series.

Regular series akan digelar pada 1 Juli 2023 hingga 28 April 2024. Format ini menggunakan sistem double round robin, home and away, diikuti 18 klub, dan digelar selama 34 pekan dengan total 306 pertandingan.

Setelah itu, akan digelar championship series pada 4-26 Mei 2024. Babak ini bakal memakai sistem knock-out dengan pertandingan dihelat dalam format home and away, diikuti 4 klub teratas di reguler series, dan menggelar 8 pertandingan.

Menurut Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI, Zainudin Amali, format baru tersebut sudah digodog dengan matang. Hal itu diungkapkannya saat menjadi pembicara dalam acara diskusi bertajuk "Liga Indonesia 2023/2024, Untung Rugi Format Baru" yang digelar SeeJontor FC di MyTen Cafe SPARK, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5).

"Salah satu unsur penting tentang kompetisi itu kita harus atur dengan sebaik-baiknya. Mungkin saja belum memuaskan semua pihak tetapi paling tidak tahap demi tahap kita sudah mulai tata ini," ujar Zainudin Amali.

1 dari 2 halaman

Disambut Baik Persib

Format baru Liga 1 musim depan disambut baik oleh Direktur Persib Bandung, Teddy Tjahjono. Menurutnya, ini adalah suatu terobosan yang menarik.

"Akhirnya bahwa tercetus format kompetisi yang seperti sekarang, ditambah dengan format championship dengan empat besar. Pasti secara penglihatan publik akan ada pro-kontra. Pasti di luar sistem kompetisi pasti tahu akan ada kontranya," ucap Teddy Tjahjono.

"Tetapi kita juga harus melihat sisi yang lain dari adanya format ini. Bahwa dengan adanya empat besar, artinya juara belum ketahuan sampai dengan babak championship selesai. Kayak musim lalu kan pekan ke-32 kan sudah ketahuan. Kami sih dari mayoritas 18 melihat ini suatu terobosan yang menarik yang bisa membuat sepak bola sebagai industri, tapi akan mempunyai nilai-nilai yang tinggi."

"Yang terbayang oleh kita dan teman-teman pasti akan ada nilai tambah (pembagian subsidi komersial ke klub). PT Liga Indonesia Baru (operator Liga 1) juga menjelaskan proyeksi ke depan dengan adanya format baru ini akan ada kontribusi tetap dan kontribusi variabel berdasarkan rating dan ranking (siaran tv)," tambah Teddy Tjahjono.

2 dari 2 halaman

Perlu Ada Penambahan

Sementara itu meski menyambut positif, pengamat sepak bola, Yusuf Kurniawan menilai masih perlu adanya penambahan dalam format baru tersebut. Satu di antaranya format wilayah yang sempat diterapkan di Liga 1 musim 2007.

"Kalau kompetisi ini dibagi dengan wilayah maka mereka bisa cut cost untuk traveling, konsumsi, banyak yang mereka bisa cut. Buat TV juga senang karena piramidanya juga jalan kanan-kiri, sampai ke puncaknya benar-benar klimaks," tutur pria yang akrab disapa Bung Yuke ini.

"Kita lihat dulu kan Liga 1 pakai wilayah itu kan seru. Babak delapan besar baru lah digelar di Senayan. Saya kira banyak elemen yang diuntungkan dan lebih diuntungkan dengan format itu," imbuhnya.

Adapun, diskusi bertema "Liga Indonesia 2203/2024, Untung Rugi Format Baru" ini bisa terselenggara berkat dukungan dari sejumlah sponsor. Meliputi BRI, BTN, BJB, PT PLN (Persero), PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), MILLS, Odette, Gulent, dan SeeJontor.

(Fitri Apriani/Bola.net)