Flare, Penyebab Aremania Tak Terpilih Sebagai Suporter Terbaik

Flare, Penyebab Aremania Tak Terpilih Sebagai Suporter Terbaik
Yeyen Tumena (c) Fitri Apriani
- Tidak terpilihnya pendukung Arema Cronus, Aremania sebagai suporter terbaik di Turnamen Piala Bhayangkara bukan tanpa alasan. Pasalnya, pihak panitia pelaksana (Panpel) melihat suporter fanatik Arema tersebut melakukan pelanggaran.


Pemilihan suporter terbaik sendiri ditentukan oleh tim mana yang masuk partai final. Sehingga, panpel hanya tinggal memilih antara Aremania atau pendukung Persib Bandung, Bobotoh.


"Jadi gini, kami sudah merucut antara kedua suporter, yaitu Aremania dan Bobotoh. Pada partai final, Aremania ada yang bawa flare. Itu yang dilarang dari sepakbola," ujar Direktur Turnamen Piala Bhayangkara, Yeyen Tumena saat dihubungi , Rabu (6/4).


Yeyen mengungkapkan, pelanggaran terkait flare tersebut bukan hanya terjadi di partai final. Tapi juga di pertandingan sebelumnya.


"Pada pertandingan semifinal Arema, saya dan teman-teman Net TV serta OC melihat langsung ada flare di 15 menit terakhir pertandingan," ungkapnya.


Pada partai final sendiri, Bobotoh tak terlepas dari sikap anarkis. Sebab, pada laga tersebut suporter fanatik Persib itu melemparkan botol ke tengah lapangan.


"Kalau persoalan pelemparan botol oleh Bobotoh, itu merupakan koreksi dari kami. Berarti di luar tidak di seleksi yang membawa botol. Jadi jangan kita menjatuhkan penilaian hanya karena hal-hal yang sedikit melanggar," pungkasnya.


Pada akhirnya, penghargaan suporter terbaik jatuh pada Bobotoh. Yang memilih Bobotoh ialah perwakilan OC Piala Bhayangkara, perwakilan PT Gelora Trisula Semesta (GTS), dan perwakilan Net TV.


"Kami melihat sepanjang perlehatan Piala Bhayangkara dan ujungnya partai final di GBK, dan semua penilai memlih Bobotoh," tutupnya. [initial]


 (fit/asa)