FIFPro: Kematian Salomon Bukti Ada Krisis di Indonesia

FIFPro: Kematian Salomon Bukti Ada Krisis di Indonesia
Brendan Schwab (c) zimbio
Bola.net - Kematian Salomon Begondo tampaknya mulai mendapat sorotan dari dunia. Organisasi pemain FIFPro dunia pun memberikan perhatian atas kasus tersebut.

Seperti diketahui, Salomon Begondo menghembuskan nafas terakhir pada 29 November lalu karena sakit. Kematian pemain asal Kamerun yang memperkuat Persipro Probolinggo ini mendapat sorotan karena gajinya tertunggak selama berbulan-bulan dan sempat mengemis di pinggir jalan dan bermain tarkam untuk menyambung hidupnya.

Menanggapi tragedi tersebut, FIFPro melalui Brendan Schwab selaku Presiden FIFPro Asia/Oceania menyatakan bahwa sepakbola Indonesia berada dalam puncak krisis.

"Para pemain di Indonesia bisa 10 bulan tak digaji, atau hanya mendapatkan satu atau dua bulan dari kesepakatan gaji yang membuat para pemain semakin miskin dan putus asa," ujarnya.

"Di Indonesia tengah terjadi krisis. Ini situasi yang tragis. Seharusnya sepakbola tidak menjadi masalah hidup dan mati, seharusnya ini adalah tentang olahraga," tandasnya.

Seakan memperkuat pernyataan dari FIFPro tentang adanya krisis di sepakbola Indonesia, mantan asisten pelatih timnas Indonesia, Fabio Oliviera juga menjelaskan bagaimana krisis yang terjadi di sepakbola Indonesia dan membuat klub-klub kesulitan mencari dana.

"Situasinya sangat buruk karena beberapa tim tak memiliki sponsor. Klub-klub tersebut tidak punya apa-apa," ujarnya.

"Ini benar-benar sebuah hutan belantara bagi pemain yang datang bermain ke Indonesia," tandasnya.

Sebelum kasus Salomon Begondo, sepakbola Indonesia juga telah mengalami duka yang sama dan memiliki kesamaan sebab saat meninggalnya Diego Mendieta.[initial]

 (bbc/dzi)