
Bola.net - Kompetisi internal Persebaya Surabaya dikenal sebagai salah satu produsen pemain top di Indonesia. Ada banyak pemain jebolan kompetisi Persebaya yang kemudian menjadi tulang punggung Timnas Indonesia.
Beberapa nama yang lahir dari kompetisi internal Persebaya adalah Evan Dimas dan Marselino Ferdinan. Walau berbeda generasi, keduanya dianggap gelandang jenius di awal kemunculannya.
Jika Evan lebih dulu dikenal dengan kiprahnya bersama tim kelompok umur Indonesia U-19. Marselino langsung membuktikan diri sebagai pemain utama di klub sebesar Persebaya Surabaya di usia yang masih sangat belia.
Advertisement
Tak sedikit pihak yang lantas coba membandingkan keduanya lantaran lahir dari 'rahim' yang sama. Tetapi sejatinya, kedua pemain ini memiliki tipe dan karakter permainan yang sangat bertolak belakang.
Evan Dimas Sang Regista
Evan Dimas menjadi daya tarik kuat setelah penampilan cemerlang di Piala AFF U-19 2013. Pujian semakin menjadi-jadi saat Indonesia U-19 berhasil melangkah ke Piala Asia U-19 dengan menaklukkan Korea Selatan lewat hat-trick yang diciptakannya.
Bermain sebagai seorang gelandang, pemain asal Surabaya tersebut memang tampil sangat produktif. Ia bisa tiba-tiba berada di dekat kotak penalti untuk menuntaskan umpan tarik dari rekan-rekannya.
Tetapi lambat laun, pemain yang kini berusia 27 tahun itu mulai ditempatkan sedikit ke belakang di beberapa klub yang dibelanya.
Ia lebih sering ditugaskan mengatur permainan tepat di depan pemain bertahan. Peran ini sama persis dengan apa yang dilakukan Andrea Pirlo kala mengenakan seragam Timnas Italia dan AC Milan.
Di Italia, pemain yang melakukan tugas seperti ini disebut Regista.
Marselino Ferdinan Sang Fantasista
Berbeda dengan seniornya, Marselino terbilang lebih komplet sebagai seorang gelandang serang. Visi permainan, akurasi tembakan serta daya jelajahnya yang tinggi memungkinkan dia melakukan tugasnya sebagai kreator permainan.
Kemampuannya dalam mencari ruang di sepertiga akhir lawan juga terus meningkat. Pelatih Aji Santoso sepertinya tahu betul bagaimana mengeluarkan potensi terbaik dari pemain berusia 18 tahun ini.
Media ternama asal Inggris, The Guardian juga mencium potensi pemain asal Jakarta tersebut. Mereka bahkan menyandingkan namanya dengan Youssoufa Moukoko dan Gavi dalam daftar 60 wonderkid terbaik di dunia pada 2011 silam.
Tak berlebihan rasanya bila kita menganggapnya seorang Fantasista. Ia merupakan sosok pembeda di atas lapangan dan setiap aksinya selalu ditunggu-tunggu oleh fans setia Indonesia dan Persebaya.
Disadur dari Bola.com: Wahyu Pratama/Hendry Wibowo, 5 November 2022
Baca Ini Juga ya Bolaneters:
- Jasad Dua Putrinya Diautopsi, Ini Ungkapan Hati Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan
- Bomber Persija Dipanggil Timnas Bahrain untuk Uji Coba Lawan Kanada dan Serbia
- Kompolnas Kawal Autopsi Dua Korban Tragedi Kanjuruhan
- Format Lanjutan Liga 1 Tetap Kompetisi Penuh, Sistem Bisa Gelembung
- Delapan Dokter dari Tujuh Institusi Autopsi Dua Korban Tragedi Kanjuruhan
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 4 November 2022 20:39
-
Tim Nasional 4 November 2022 13:58
Rombak PSSI? Ini 5 Pelatih Timnas Indonesia yang Pernah Terdampak Jadi Korban
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 04:12
-
Amerika Latin 22 Maret 2025 03:30
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 23:59
-
Asia 21 Maret 2025 23:58
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 23:55
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 23:46
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...