Erick Thohir Sebut 2 Potensi Sanksi FIFA untuk Indonesia: Seperti 2015 atau Sanksi Administrasi

Erick Thohir Sebut 2 Potensi Sanksi FIFA untuk Indonesia: Seperti 2015 atau Sanksi Administrasi
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Bola.net - Ketua PSSI, Erick Thohir, tidak tutup mata dengan adanya potensi sanksi dari FIFA untuk Indonesia. Sanksi FIFA itu tidak lain terkait dengan dicoretnya Indonesia dari tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

FIFA telah mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang harusnya digelar Mei nanti. Pada rilis soal pencoretan itu, FIFA juga menyebut potensi sanksi yang bisa diberikan untuk Indonesia.

Saat ini, FIFA belum menjatuhkan sanksi apa pun kepada Indonesia. Dalam rilisnya, FIFA menyebut sanksi akan dibahas pada kesempatan lain.

Menurut Erick, ada beberapa potensi sanksi yang akan diterima Indonesia. FIFA bisa menjatuhkan sanksi yang sangat berat maupun sanksi ringan. Simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 2 halaman

Sanksi Berat yang Mungkin Diberikan FIFA

Erick Thohir mengaku belum tahu sanksi apa yang dijatuhkan FIFA untuk Indonesia. Pria 52 tahun tersebut hanya bisa menerka potensi sanksi yang akan diterima, termasuk skenario sanksi paling berat seperti pada 2015 lalu.

"Sanksi terberat, yang tidak kita harapkan, kalau tidak bisa ikut kompetisi secara maksimal di seluruh dunia, baik itu sebagai Timnas atau klub," kata Erick Thohir.

"Ini akan jadi kemunduran bagi sepak bola Indonesia," tegasnya.

Pada 2015, Indonesia pernah mendapat sanksi berat dari FIFA. Status Indonesia sebagai anggota FIFA dibekukan untuk beberapa waktu. Akibatnya, klub dan Tim Nasional Indonesia tak bisa bermain pada laga internasional yang menjadi bagian dari FIFA.

2 dari 2 halaman

Erick Thohir Berharap Sanksi Ringan

Selain sanksi pembekuan dari keanggotaan FIFA, Indonesia mungkin juga mendapat sanksi ringan. Dalam kasus ini, klub maupun Timnas Indonesia masih bisa bermain pada level internasional dengan sesama anggota FIFA.

"Sanksi ringan itu bentuknya administrasi, pergantian, atau apalah. Saya tentu berharap jangan terlalu berat lah," kata Erick Thohir.

Erick Thohir akan melakukan negosiasi dengan FIFA untuk membahas sanksi yang mungkin diterima Indonesia dalam waktu dekat. "Saya sedang menunggu undangan kembali dari FIFA," katanya.