Erick Ibrahim Membina Kiper Muda di Tengah Penundaan Liga

Erick Ibrahim Membina Kiper Muda di Tengah Penundaan Liga
Erick Ibrahim (c) Bola.com/Gatot Susetyo

Bola.net - Penundaan kompetisi Shopee Liga 1 2020 hingga tahun depan, tak lantas membuat Erick Ibrahim vakum dari dunia sepak bola. Aktivitas Pelatih kiper Persela Lamongan itu tetap tidak jauh dari permainan si kulit bundar.

Erick tengah membina kiper-kiper muda di Surabaya untuk disiapkan menjadi penjaga gawang masa depan. Ada delapan anak usia dini yang belajar secara privat kepada mantan kiper tim nasional Indonesia itu.

"Sementara aktivitas saya untuk mengisi kekosongan kebetulan ada teman-teman yang minta kiper-kipernya privat, anak di bawah 15 tahun," katanya kepada Bola.net, Sabtu (7/11/2020).

Erick memang membatasi anak didiknya sebanyak delapan orang, dengan harapan pembinaan bisa maksimal. Apalagi, sebagian besar merupakan pemain kelahiran 2005, 2008 hingga 2010.

"Jadi kami ngaturnya susah kalau banyak-banyak, bikin program latihan juga," lanjut mantan pelatih kiper Persipura Jayapura tersebut.

Dalam seminggu, Erick mengajar privat sebanyak tiga kali yang berlangsung di Stadion Pusaka, Karangan, Wiyung, Surabaya. Sementara, mulai pekan depan dia akan membantu Lamongan Soccer Academy.

Scroll ke bawah untuk informasi selengkapnya ya Bolaneters

1 dari 3 halaman

Pengalaman Baru

Bagi Erick, membina anak usia dini, menjadi pengalaman baru. Sebab, selama ini, dia lebih fokus melatih kiper yang sudah jadi, yang siap tampil di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

"Dengan adanya privat ini saya bisa mengaplikasikan apa yang saya dapat di kursus ke anak-anak yang muda, jadi saya bisa memberikan semua yang benar dari awal," jelas Erick.

"Itu yang membuat saya jadi belajar lagi sekarang, belajar untuk memberi latihan, memberi arahan bagaimana menjadi kiper yang benar," tegasnya.

3 dari 3 halaman

Cetak Kiper Masa Depan

Lebih lanjut, dengan membina pemain usia muda, Erick berharap bisa melahirkan kiper-kiper masa depan. Meskipun prioritasnya adalah memberikan pemahaman bagaimana menjadi kiper yang benar.

"Berharap sih begitu tapi namanya masih anak-anak, kami masih belum bisa lihat (potensinya), tapi setidaknya saya sudah memberikan apa yang saya dapat dari belajar menjadi pelatih kiper," lanjut Erick.

"Saya berikan ke anak-anak, agar kalau sudah dewasa, mereka benar jadi kiper," tandas pria yang turut membawa Indonesia juara SEA Games 1991 itu.

(Bola.net/Mustopa El Abdy)