Eksodus Pemain Jepang ke Liga 1, Tren Baru, Efek Taisei Marukawa

Eksodus Pemain Jepang ke Liga 1, Tren Baru, Efek Taisei Marukawa
Taisei Marukawa sukses di Persebaya Surabaya (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Kompetisi Liga 1 2022/2023 akan diramaikan oleh pemain asing asal Jepang. Banyak talenta dari Negeri Sakura yang mulai eksodus ke Liga Indonesia.

Di bawah naungan Ressy Enterprise Agency saja, sudah ada 4 pemain baru. Mereka adalah Sho Yamamoto, Kodai Iida, Ryota Noma, dan Katsuyoshi Kimishima.

Mereka memperkuat Persebaya, RANS Nusantara FC, Barito Putera, dan Bhayangkara FC. Musim lalu, dia hanya mendatangkan Taisei Marukawa.

Pemain jepang lainnya yang bermain di Indonesia musi lalu adalah Renshi Yamaguchi, Takuya Matsunaga dan Kei Hirose. Mereka membela Arema FC, Persipura dan Borneo FC.

Lantas apa yang membuat pemain Jepang berdatangan ke Indonesia? Scroll ke bawah untuk informasi selengkapnya ya Bolaneters

1 dari 3 halaman

Efek Marukawa

Menurut Aggy Eka Ressy, kehadiran banyak pemain Jepang di Liga Indonesia tidak lepas dari kesuksesan Taisei Marukawa musim lalu. Dia menjadi pemain terbaik bersama Persebaya.

Aggy yang mulai merintis karier sebagai agen sejak tahun 2019 tersebut mendapat banyak permintaan dari klub. Mereka mencari pemain seperti Marukawa.

"Pemain yang datang permintaan klub, ngikutin trending. Mereka minta copycat-nya Marukawa," kata Aggy Ressy dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

2 dari 3 halaman

Sempat Kesulitan

Namun, sebelum Taisei Marukawa 'meledak' bersama Persebaya, Aggy sempat kesulitan memasukkan pemain Jepang. Bahkan, ketika menawarkan Marukawa pun, dia dapat banyak penolakan.

"Saya tawarin ke semua klub enggak ada yang mau, yang percaya cuma Persebaya," beber Aggy.

"Saya sedikit harus nge-push (Marukawa) biar semangat, biar enggak dicoret, eh ternyata malah meledak," kenangnya.

3 dari 3 halaman

Gampang-Gampang Susah

Lebih lanjut, kata Aggy, mendatangkan pemain Jepang ke Indonesia sebenarnya gampang-gampang susah. Karena talentanya sedikit terbatas.

"Tapi lebih mudah daripada nyari pemain Eropa," alumnus Universitas Diponegoro Semarang tersebut menambahkan.

Namun, pemain Jepang lebih mudah untuk diajak diskusi meskipun kebanyakan introvert. Mereka juga lebih fokus dan tidak terpengaruh gemerlap dunia malam.

(Bola.net/Mustopa El Abdy)