Edy Rahmayadi Puji Kinerja Satgas Anti Mafia Bola

Edy Rahmayadi Puji Kinerja Satgas Anti Mafia Bola
Edy Rahmayadi (c) Fitri Apriani

Bola.net - - 240 laporan dugaan match fixing telah diterima Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola. Dari semua laporan tersebut, terdapat 47 laporan yang layak untuk ditindaklanjuti.

Perinciannya, 27 laporan soal pengurus klub, enam laporan terkait kinerja wasit, tujuh laporan terkait pertandingan janggal, tiga laporan terkait pemain yang aneh, dan empat laporan umum.

Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi pun merespons positif kinerja Satgas Anti Mafia Bola. Menurutnya, PSSI tidak bisa bekerja sendirian dalam memberantas para mafia.

"Saya apresiasi. Saya menginginkan memang sejak dari awal, seluruh rakyat Indonesia ini yang memiliki PSSI. Mari sama-sama kita awasi ini, begitu sulit, dan baru sekarang terlaksana," ujar Edy di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (3/1/2019).

"Apresiasi untuk polisi, kami akan bersama berantas. Untuk apa itu 240 itu sehingga bisa kita selesaikan, kedepan 2019 ini bisa clear. PSSI murni lahir menjadi handal," katanya menambahkan.

Untuk info lebih lanjut, silakan baca halaman berikutnya ya Bolaneters.

1 dari 2 halaman

Bentuk Komite Ad Hoc

Adapun, PSSI berencana membentuk Komite Ad Hoc untuk memberantas masalah match fixing. Edy berharap komite tersebut dapat bersinergi dengan Satgas Anti Mafia Bola bentukan Polri.

"Ya seperti tadi saya katakan, kami akan segera membentuk tim bersama aparat lainnya, terkhusus polisi karena memang itu bidang polisi. Ini semua untuk menjadikan PSSI yang handal tadi itu, profesional dan bermartabat," kata pria yang juga menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara ini.

Komite Ad Hoc tersebut diyakini Edy bakal terbentuk dalam waktu dekat. Paling lambat saat Kongres Tahunan PSSI pada 20 Januari 2019.

"Tadi sudah ditentukan harusnya bulan atau minggu kemarin, tapi begitu sibuknya, masih ada kompetisi bermain semua sehingga ini agak terhambat," tutur mantan Pangkostrad TNI ini.

"Tim ini sedang di endorse nanti di dalam Kongres (20 Januari). Nanti Anda tunggu di dalam kongres. Saya bilang begini nanti tahu diubah lagi sama Pak Joko (Driyono), nanti jadi tidak enak lagi," imbuhnya.