Edy Rahmayadi Diminta Pilih PSSI Atau Cagub Sumut

Edy Rahmayadi Diminta Pilih PSSI Atau Cagub Sumut
Edy Rahmayadi (c) Fitri Apriani

Bola.net - - Save Our Soccer (SOS) angkat bicara terkait pencalonan Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumatra Utara. Mereka meminta agar Edy, yang merupakan Ketua Umum PSSI tersebut, memilih meneruskan pencalonannya sebagai gubernur atau meneruskan masa pengabdiannya di PSSI.

"Mencalonkan diri jadi gubernur adalah hak setiap orang. Kita semua patut hormati," ujar Koordinator SOS, Akmal Marhali, pada .

"Namun demi kebaikan keduanya, PSSI dan Sumatra Utara, beliau harus memilih," sambungnya.

Menurut Akmal, PSSI, kendati 'hanya' sebuah organisasi olahraga, merupakan replika Indonesia. Ia menegaskan bahwa memimpin PSSI sama saja dengan memimpin Indonesia, yang perlu fokus dan perhatian penuh.

"Sepakbola Indonesia perlu pembenahan total untuk reformasi. Karena itulah perlu ketua umum yang benar-benar total membenahinya," tuturnya.

"Terlalu banyak masalah di sepakbola Indonesia, yang perlu penanganan secepatnya," ia menambahkan.

Sebelumnya, pencalonan Edy Rahmayadi untuk menjadi Gubernur Sumatra Utara kian menguat. Usai Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Edy belakangan juga mendapat sokongan dari Partai Gerindra.

Selain menjadi calon Gubernur Sumatra Utara dan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi juga berstatus Panglima Kostrad (Pangkostrad). Pria yang berpangkat Letnan Jenderal TNI ini dijadwalkan baru akan purna tugas tahun depan.

Sementara itu, Akmal menyebut bahwa kendati krusial, pasal mengenai rangkap jabatan tak terdapat di aturan-aturan PSSI. Karenanya, mantan jurnalis ini berharap agar ada amandemen Statuta PSSI maupun aturan-aturan organisasi untuk mencegah hal ini.

"Rangkap jabatan akan memunculkan conflict of interest dalam segala bidang. Selain itu juga membuat seseorang jadi tidak fokus karena harus berbagi tugas," paparnya.

"Jangan sampai ke depannya jadi preseden bahwa sepakbola, terutama PSSI, sekadar jadi batu loncatan politik. Hal ini tak bagus bagi perkembangan sepakbola Indonesia yang profesional dan bermartabat," ia menandaskan.