
Bola.net - Dua penggawa Arema FC diduga mendapat hasil reaktif kala melakukan rapid test, beberapa waktu lalu. Hal ini berdasar informasi yang didapat wartawan, Kamis (04/06).
Menurut informasi tersebut, ada dua penggawa dan seorang pelatih Arema yang melakukan rapid test beberapa waktu lalu. Tiga orang ini melakukan rapid test atas inisiatif pribadi. Mereka berencana menggunakan hasil rapid test ini untuk melengkapi dokumen yang diperlukan untuk bepergian ke daerah lain.
Hasilnya, dari tes tersebut, dua penggawa Arema ini reaktif. Sementara, hasil sang pelatih nonreaktif.
Advertisement
Sebagai tindak lanjut dari hasil tes ini, kedua pemain tersebut bakal menjalani swab test. Test ini untuk memastikan apakah munculnya antibodi, yang memicu hasil reaktif pada rapid test, merupakan dampak dari adanya virus Corona di tubuh dua pemain tersebut.
Dari informasi yang didapat, swab test akan dihelat pada awal pekan mendatang. Sejauh ini ada sejumlah alternatif lokasi untuk melaksanakan swab test ini.
Sejauh ini, belum ada tanggapan resmi dari manajemen Arema FC ihwal kabar yang beredar ini. Klub berlogo singa mengepal tersebut memilih tak menanggapi kabar ini.
"Saat ini kami no comment. Kita tunggu saja kepastiannya," ujar salah seorang ofisial tim, yang tak mau disebut namanya.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Bisa Jadi Kasus Kedua
Sementara itu, jika dua pemain ini memang akhirnya terbukti positif terpapar Corona, mereka akan menjadi kasus kedua pesepak bola Indonesia diketahui terpapar virus Corona. Sebelumnya, penggawa Persib Bandung, Wander Luiz sudah dipastikan positif terinfeksi virus ini.
Wander Luiz sendiri diketahui positif terpapar virus Corona pada akhir Maret 2020 lalu. Hal ini diketahui setelah pemain asal Brasil tersebut mengikuti test.
Kendati terpapar virus ini, kondisi Wander Luiz tak sampai drop. Karenanya, ia memilih menjalani isolasi mandiri di kediamannya.
Usai menjalani isolasi selama 14 hari, Wander Luiz pun dinyatakan sudah pulih dari paparan virus Corona.
Reaktif Tak Otomatis Terpapar Corona
Lebih lanjut, dari sejumlah sumber, bisa disimpulkan bahwa hasil reaktif pada rapid test tidak berarti ada virus Corona di tubuh orang tersebut. Rapid test hanya menunjukkan adanya antibodi di tubuh seseorang.
Antibodi sendiri merupakan respons tubuh mempertahankan diri dari infeksi. Tak hanya virus, bakteri dan zat beracun pun bisa memicu terbentuknya antibodi.
Sejauh ini, tes yang paling akurat untuk menentukan apakah seseorang terpapar virus Corona atau tidak adalah swab test. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan.
Sampel ini, kemudian, dianalisis dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Dengan metode tersebut, sampel lendir diperiksa untuk mencari keberadaan material genetik virus Corona.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 2 Juni 2020 21:34
-
Bola Indonesia 2 Juni 2020 20:15
Arema Dukung Rencana Kompetisi Digulirkan Lagi Mulai September
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 17:01
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 16:44
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 16:12
-
Otomotif 20 Maret 2025 16:03
-
Liga Eropa Lain 20 Maret 2025 16:00
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 15:59
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...