Dituding Terkait Match Fixing, Arema FC Sakit Hati

Dituding Terkait Match Fixing, Arema FC Sakit Hati
Sudarmaji (kiri) (c) Dendy Gandakusumah

Bola.net - Manajemen Arema FC angkat bicara soal tudingan bahwa klub tersebut tersangkut praktik lancung match fixing. Klub berlogo singa mengepal ini menyebut bahwa tudingan tersebut sangat menyakiti hati mereka.

Sebelumnya, dalam sebuah acara unjuk wicara (talk show) di sebuah stasiun televisi swasta, salah seorang narasumber mengaku mengetahui ada perintah dari salah seorang anggota Komite Eksekutif PSSI berinisial IB terkait pertandingan antara Arema dan Borneo FC pada kompetisi musim lalu. Selain itu, narasumber, yang disebut sebagai salah seorang perangkat pertandingan ini, menyebut bahwa anggota Komite Eksekutif yang sama juga disebut mengatur laga Arema dan Bhayangkara FC pada gelaran Piala Presiden musim lalu.

Media Officer Arema FC, Sudarmaji, menyebut bahwa tudingan ini menyakiti hati Arema. Pasalnya, dengan dikaitkan dengan praktik lancung, jerih payah Arema dinafikan.

"Tuduhan itu menyakitkan, seperti menampik perjuangan dan jerih payah Arema secara keseluruhan," tegas Sudarmaji, pada Bola.net.

"Kita sepakat bahwa Arema itu kebanggaan. Yang berjuang bersama menjaga eksistensi Arema tak hanya manajemen, tapi juga Aremania. Menjaga eksistensi Arema agar tetap berprestasi juga hasil jerih payah bersama, termasuk pemain dan pelatih," sambungnya.

Bagaimana sikap Arema soal tudingan ini? Simak selengkapnya di bawah ini.

1 dari 3 halaman

Ulah Pihak yang Tak Puas

Sudarmaji menyebut bahwa Arema tak memiliki praduga soal siapa yang melontarkan tudingan ini. Namun, pria berusia 43 tahun ini menduga bahwa tuduhan yang ditujukan kepada timnya datang dari pihak yang tak puas, terutama terkait hasil pertandingan.

"Situasi saat ini memungkinkan siapa pun melakukan dugaan-dugaan terkait laga masa lalu," kata Sudarmaji.

"Problem terbesar kita adalah sportivitas. Semoga kita semua dewasa. Semoga diskusi terbuka tersebut bukan dengan tujuan semata untuk melampiaskan dendam masa lalu," sambungnya.

2 dari 3 halaman

Ini Harapan Arema

Lebih lanjut, Sudarmaji berharap agar diskusi soal tata kelola sepak bola ini merambah pada hal lain, yang menurutnya tak kalah penting. Menurut mantan wartawan tersebut, Arema ingin para pengelola klub diajak berdiskusi soal bagaimana menghidupi klub, termasuk jatuh bangun mereka.

"Ini juga untuk kembali ke tujuan sepak bola kita, yakni mempersatukan bukan memisahkan. Kami khawatir, dengan kondisi sekarang ini, sportivitas para pegiat sepak bola terkikis dan justru mengagungkan praduga. Itu yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama," ujarnya.

"Selain itu, kami mengajak Aremania dan seluruh komponen Arema agar tak terprovokasi dan tetap konsisten merawat dan menjaga Singo Edan. Insyaallah, ujian demi ujian ini bisa dilewati," tandasnya.