Ditekuk Bali United dan Gagal Lolos dari Fase Grup Piala Presiden 2022 Jadi Noda buat Persebaya

Ditekuk Bali United dan Gagal Lolos dari Fase Grup Piala Presiden 2022 Jadi Noda buat Persebaya
Persebaya Surabaya (c) Bola.com/Adreanus Titus

Bola.net - Persebaya Surabaya ditekuk Bali United 0-1 pada pertandingan terakhir mereka di Grup C Piala Presiden 2022, Senin 20 Juni 2022. Kekalahan di Stadion Si Jalak Harupat itu menjadi noda buat Persebaya.

Gol tunggal Bali United ke gawang Persebaya dicetak oleh Ramdani Lestaluhu pada menit ke-52. Gol itu memastikan Persebaya gagal lolos ke babak gugur.

Persebaya dipastikan finis sebagai juru kunci Grup C. Anak-anak asuh Aji Santoso itu hanya mampu mengumpulkan satu poin dari tiga pertandingan. Mereka imbang 1-1 dengan Bhayangkara FC, kemudian berturut-turut dikalahkan Persib Bandung 1-3 dan Bali United 0-1.

Ini menjadi noda buat Persebaya. Sebab, ini adalah pertama kalinya Persebaya gagal lolos dari fase grup turnamen pramusim sejak 2017.

1 dari 3 halaman

Biasanya Selalu Gemilang

Biasanya Selalu Gemilang

Trofi Piala Presiden 2019 (c) Dendy Gandakusumah

Persebaya memiliki catatan yang gemilang di turnamen pramusim sejak 2017. Bajul Ijo mengawalinya dengan menjuarai Piala Dirgantara 2017 saat berada di bawah arahan pelatih Iwan Setiawan.

Momen itu sangat dikenang. Sebab, itu jadi musim pertama Persebaya kembali ke kancah sepak bola nasional. Meski turnamen tersebut kurang bergengsi, Bonek menyambut dengan sukacita sebagai persiapan Liga 2 2017.

Setelah itu, ada dua turnamen yang diikuti Persebaya pada 2018, yakni Piala Presiden dan Piala Gubernur Kaltim, saat ditangani Alfredo Vera. Piala Presiden 2018 diakhiri dengan mencapai perempat final, sedangkan Piala Gubernur 2018 sampai semifinal.

Piala Presiden 2019 sendiri jadi prestasi baru karena mampu menembus final di bawah asuhan Djadjang Nurdjaman. Sayangnya, mereka gagal juara karena kalah dari klub rival abadi, Arema FC, di partai puncak.

2 dari 3 halaman

Angin Segar Aji Santoso

Angin Segar Aji Santoso

Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso (c) Dok. Persebaya Surabaya

Aji Santoso lalu masuk sejak akhir 2019 dan mulai memberi angin segar. Legenda hidup Persebaya itu membawa pasukannya menjadi kampiun Piala Gubernur Jatim 2020 dengan menundukkan Persija Jakarta di partai final.

Momen ini kembali membangkitkan semangat para pemain Persebaya dan Bonek. Target mereka adalah menjuarai Liga 1 2020. Musim itu, skuad Persebaya bahkan dihuni para pemain bintang yang haus gelar.

Sebut saja Makan Konate yang sukses direkrut dan didapuk sebagai kapten tim. Ada pula striker David da Silva yang tajam di depan gawang lawan. Tak ketinggalan juga Hansamu Yama, Aryn Williams, hingga Irfan Jaya.

Semua itu berubah karena Liga 1 2020 dihentikan akibat pandemi. Skuad bertabur bintang Persebaya berhamburan. Banyak pemain yang memilih hengkang memasuki 2021.

Di Piala Menpora 2021, Persebaya mengandalkan banyak pemain muda produk kompetisi internal. Hasilnya pun cukup apik dengan lolos dari fase grup. Namun, mereka kemudian kalah dari Persib di perempat final.

3 dari 3 halaman

Banyak Pemain Hengkang

Banyak Pemain Hengkang

Pemain Persebaya Surabaya, Rachmat Irianto dan M. Syaifudin (c) Muhammad Iqbal Ichsan

Hal yang sama juga terjadi pada Persebaya memasuki musim 2022/2023 ini. Banyak pemain bintang yang memilih hengkang. Mayoritas bahkan andalan di Liga 1 2021/2022 yang finis peringkat kelima.

Sebut saja Ricky Kambuaya, Rachmat Irianto, Arif Satria, Ady Setiawan, Reva Adi, Samsul Arif, Taisei Marukawa, Bruno Moreira, Alie Sesay, dan masih banyak lain.

Seperti tahun sebelumnya, pelatih Aji Santoso memilih mempromosikan sejumlah pemain belia. Beberapa pemain rekrutan dari klub lain juga terhitung muda masuk ke skuat Bajul Ijo.

Akan tetapi, sejauh ini, hasilnya di luar ekspektasi. Para pemain anyar Persebaya masih perlu waktu untuk beradaptasi. Pemain asing pun belum klop dengan tim.

Namun, maklumi saja karena ini hanyalah turnamen pramusim sebagai ajang pemanasan sebelum Liga 1. Apa yang ditunjukkan oleh Persebaya tetap patut diapresiasi karena berani memberi jam terbang untuk pemain-pemain mereka yang masih minim pengalaman.

Disadur dari: Bola.com/Aditya Wany/Benediktus Gerendo Pradigdo, 21 Juni 2022