
Bola.net - Tim Divisi Utama Persis Solo menolak hukuman denda Rp150 juta yang dijatuhkan Komisi Banding PSSI, Senin (10/11) malam. Ketua Umum Persis Solo FX Hadi Rudyatmo meminta seluruh manajemen dan juga pemain tidak mengakui sanksi tersebut.
"Sanksi yang diterapkan itu tidak jelas dan tidak memiliki dasar," tegas Rudy kepada wartawan, Selasa (11/11).
Menurut pria yang juga wali kota Solo itu sanksi yang dijatuhkan tersebut baru turun setelah manajemen Persis Solo dipanggil oleh Komisi Banding PSSI. Yakni pada Senin (10/11) untuk menyelesaikan masalah kisruh Pertandingan antara Persis Solo melawan Borneo FC beberapa waktu lalu.
Saat pemanggilan itu manajemen Persis Solo dimintai keterangan terkait penolakan bertanding melawan Borneo FC di Stadion Segiri Samarinda itu. Usai memberikan penjelasan Persis Solo dijatuhi sanksi denda sebesar Rp150 juta karena menolak bertanding.
"Penolakan bertanding itu karena alasan keamanan, bukan karena alasan yang lainnya. Sehingga sanksi yang diberikan kepada Persis Solo itu tidak tepat," tandasnya.
Selain itu, lanjut Rudy, kabar pemberian sanksi itu diterima setelah sidang selesai dan manajemen Persis sudah meninggalkan gedung PSSI. Menurut Rudy, sanksi itu juga diberikan secara lisan oleh anggota Komisi Banding Alfred Simanjutak, tanpa disertai dengan sanksi tertulis.
“Jangan seenaknya memberikan sanksi. Sanksi itu seharusnya diberikan saat sidang berlangsung. Kalau seperti ini namanya sanksinya tidak jelas, organisasi kok dibuat main-main,” tegas Rudy kecewa.
Rudy menegaskan selama belum ada sanksi tertulis dari PSSI, ia akan menginstruksikan tim Persis Solo untuk mengabaikannya. Namun jika sanksi tertulis sudah ada, kata Rudy, manajemen harus mengajukan surat banding kepada PSSI agar hukuman itu dicabut.
"Kalau seperti ini pengurus PSSI dibubarkan saja, diganti orang-orang baru. Akhir-akhir mereka sering memberikan keputusan yang merugikan tim-tim peserta Liga Indonesia dengan alasan yang tidak jelas," ucapnya.
Sebelumnya Persis Solo menolak bertanding melawan Borneo FC di stadion Segiri Samarinda, lantaran tak mendapatkan jaminan keamanan dari tuan rumah. Bus Persis Solo sempat diserang ratusan massa sehari sebelum pertandingan terakhir 8 Besar Divisi Utama. Saat itu juga Persis memutuskan untuk tidak menghadiri pertandingan, dan kembali ke Solo.
Komdis PSSI melalui Hinca Panjaitan memutuskan akan menjadwal ulang pertandingan tersebut di tempat yang netral tanpa penonton. Namun keputusan tersebut dimentahkan Komisi Banding. Persis harus menjalani pertandingan di Samarinda dengan penonton. Bahkan mereka juga terkena sanksi denda Rp 150 juta dari Komding, lantaran tak menghadiri pertandingan. (ars/dzi)
"Sanksi yang diterapkan itu tidak jelas dan tidak memiliki dasar," tegas Rudy kepada wartawan, Selasa (11/11).
Menurut pria yang juga wali kota Solo itu sanksi yang dijatuhkan tersebut baru turun setelah manajemen Persis Solo dipanggil oleh Komisi Banding PSSI. Yakni pada Senin (10/11) untuk menyelesaikan masalah kisruh Pertandingan antara Persis Solo melawan Borneo FC beberapa waktu lalu.
Saat pemanggilan itu manajemen Persis Solo dimintai keterangan terkait penolakan bertanding melawan Borneo FC di Stadion Segiri Samarinda itu. Usai memberikan penjelasan Persis Solo dijatuhi sanksi denda sebesar Rp150 juta karena menolak bertanding.
"Penolakan bertanding itu karena alasan keamanan, bukan karena alasan yang lainnya. Sehingga sanksi yang diberikan kepada Persis Solo itu tidak tepat," tandasnya.
Selain itu, lanjut Rudy, kabar pemberian sanksi itu diterima setelah sidang selesai dan manajemen Persis sudah meninggalkan gedung PSSI. Menurut Rudy, sanksi itu juga diberikan secara lisan oleh anggota Komisi Banding Alfred Simanjutak, tanpa disertai dengan sanksi tertulis.
“Jangan seenaknya memberikan sanksi. Sanksi itu seharusnya diberikan saat sidang berlangsung. Kalau seperti ini namanya sanksinya tidak jelas, organisasi kok dibuat main-main,” tegas Rudy kecewa.
Rudy menegaskan selama belum ada sanksi tertulis dari PSSI, ia akan menginstruksikan tim Persis Solo untuk mengabaikannya. Namun jika sanksi tertulis sudah ada, kata Rudy, manajemen harus mengajukan surat banding kepada PSSI agar hukuman itu dicabut.
"Kalau seperti ini pengurus PSSI dibubarkan saja, diganti orang-orang baru. Akhir-akhir mereka sering memberikan keputusan yang merugikan tim-tim peserta Liga Indonesia dengan alasan yang tidak jelas," ucapnya.
Sebelumnya Persis Solo menolak bertanding melawan Borneo FC di stadion Segiri Samarinda, lantaran tak mendapatkan jaminan keamanan dari tuan rumah. Bus Persis Solo sempat diserang ratusan massa sehari sebelum pertandingan terakhir 8 Besar Divisi Utama. Saat itu juga Persis memutuskan untuk tidak menghadiri pertandingan, dan kembali ke Solo.
Komdis PSSI melalui Hinca Panjaitan memutuskan akan menjadwal ulang pertandingan tersebut di tempat yang netral tanpa penonton. Namun keputusan tersebut dimentahkan Komisi Banding. Persis harus menjalani pertandingan di Samarinda dengan penonton. Bahkan mereka juga terkena sanksi denda Rp 150 juta dari Komding, lantaran tak menghadiri pertandingan. (ars/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 6 November 2014 22:20
Komdis PSSI Telah Kantongi Otak Sepakbola Gajah Divisi Utama
-
Bola Indonesia 5 November 2014 21:50
-
Bola Indonesia 3 November 2014 02:47
-
Bola Indonesia 1 November 2014 20:52
-
Bola Indonesia 1 November 2014 08:42
Diskualifikasi PSS-PSIS, Andi Darussalam Sesalkan Putusan Komdis PSSI
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 23:16
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 23:02
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 22:55
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 22:34
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 22:19
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 22:06
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...