Diadang Jadwal Padat, Ini Kiat Arema FC Minimalisir Risiko Cedera

Diadang Jadwal Padat, Ini Kiat Arema FC Minimalisir Risiko Cedera
Arema FC di Shopee Liga 1 2020 (c) Bola.com/Iwan Setiawan

Bola.net - David Setiawan membeber kiat agar para penggawa Arema FC bisa meminimalisir risiko cedera mereka di tengah padatnya jadwal lanjutan kompetisi Shopee Liga 1 musim 2020. Sport Therapist Arema FC ini menyebut bahwa para pemain harus bisa memanfaatkan kesempatan yang ada untuk melakukan recovery dengan baik.

"Yang paling penting dengan kondisi seperti ini adalah recovery secara individual," ucap David, pada Bola.net.

"Recovery individual ini bisa dengan cara massage dan memanfaatkan waktu untuk beristirahat dengan cukup," sambungnya.

Selain itu, menurut David, ada hal lain yang bisa dilakukan untuk meminimalisir risiko cedera akibat jadwal kompetisi yang padat. Hal tersebut adalah memenuhi nutrisi makanan.

"Nutrisi makanan ini penting. Misal setelah protein harus banyak mengonsumsi protein. Sementara, sebelum main mengonsumsi karbohidrat," tutur David.

"Yang paling penting, pemain menjalani saran soal menu makanan dan nutrisi yag disarankan tim medis," ia menambahkan.

Arema sendiri akan menghadapi jadwal padat pada lanjutan Shopee Liga 1 musim 2020. Rata-rata, jeda antarpertandingan mereka adalah empat hari.

Sekilas empat hari merupakan waktu yang cukup untuk recovery. Terlebih, secara teori, tiga hari sudah cukup bagi pemain untuk melakukan recovery.

Namun, empat hari jeda antarpertandingan tersebut sudah termasuk perjalanan untuk laga tandang. Apalagi, pada lanjutan kompetisi ini, semua perjalanan dilakukan melalui darat.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Siasati Latihan di Gym

Selain itu, menurut David, ada sejumlah latihan yang bisa dilakukan untuk meminimalisir potensi cedera. Salah satunya, sambung lulusan Universitas Negeri Yogyakarta tersebut, adalah latihan di gym.

"Latihan di gym sebetulnya sangat efektif untuk maintenance," ungkap David.

"Namun, dengan jadwal yang padat ini, latihan di gym sepertinya nggak mungkin," sambungnya.

Menurut David, dengan kondisi ini, ada siasat yang bisa ditempuh. Siasat tersebut adalah banyak memberi porsi latihan core kepada para pemain.

"Bisa juga dengan latihan prevention, yaitu latihan kekuatan dengan menggunakan beban tubuh seperti push-up, back-up, dan sebagainya," ia menandaskan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)