Delapan Korban Tragedi Kanjuruhan Masih Dirawat di ICU dan HCU RSSA

Delapan Korban Tragedi Kanjuruhan Masih Dirawat di ICU dan HCU RSSA
Plt Direktur RSSA, Dr. dr. Kohar Hari Santoso, SpAn KIC KAP memberikan keterangan mengenai perawatan para korban tragedi Kanjuruhan (c) Bola.net/Dendy Gandakusumah

Bola.net - Penanganan korban luka pada Tragedi Kanjuruhan, awal Oktober lalu, belum usai. Sampai Senin (17/10), masih ada delapan korban luka yang sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang.

"Saat ini, di ICU ada empat pasien yang merupakan korban Tragedi Kanjuruhan. Yang di ICU ini kondisinya masih belum stabil. Mereka pun masih menggunakan alat bantu pernapasan," ucap Plt Direktur RSSA, Dr. dr. Kohar Hari Santoso, SpAn KIC KAP, Senin (17/10).

"Kemudian yang lebih stabil, tapi masih harus kami pantau ada empat orang," sambungnya.

Kohar, sapaan Dr. dr. Kohar Hari Santoso, SpAn KIC KAP, menyebut bahwa data pasien ini masih bersifat dinamis. Kategorisasi pasien di ICU atau HCU tergantung dari kondisi pasien.

"Jika ada yang diobservasi di ruang HCU lalu perlu peningkatan maka akan dirawat di ICU. Jadi saat ini angkanya masih dinamis," paparnya.

Selain delapan orang ini, ada sejumlah pasien lain yang sudah keluar dari rumah sakit dan meneruskan pengobatan dengan rawat jalan. Ada sekitar 70 orang yang sudah boleh pulang dan berstatus rawat jalan.

"Hari ini, di poli bedah ada enam orang. Di poli mata juga enam orang," sambung Kohar.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Pastikan Bebas Biaya

Lebih lanjut, Kohar memastikan bahwa pelayanan yang diberikan RSSA kepada para korban Tragedi Kanjuruhan bersifat gratis. Tak ada biaya sepeserpun, sambungnya, yang harus dikeluarkan pasien maupun keluarganya untuk proses pengobatan.

"Seluruh korban kasus Kanjuruhan, yang sedang dirawat di sini maupun yang masih perlu kontrol, sudah diberi ketetapan dari Pemprov Jatim itu gratis," ucap Kohar.

Kohar menyebut, bahwa saat ini masa tanggap darurat Tragedi Kanjuruhan sudah lewat. Namun, jika ada pasien baru sebagai akibat dari Tragedi Kanjuruhan, mereka pun tak akan menolaknya.

"Jika ada kasus baru, mohon agar pasien tersebut melengkapi dengan surat keterangan dari otoritas pemerintah kabupaten atau kota setempat," tuturnya.

"Jadi, jangan salah persepsi, sampai saat ini, pengobatan korban Tragedi Kanjuruhan gratis," Kohar menandaskan.

2 dari 2 halaman

Tak Bayar Sepeserpun

Sementara itu, pernyataan Kohar diamini Aminayu. Orang tua Afrizal, salah seorang korban Tragedi Kanjuruhan tersebut mengaku tak ada biaya sepeserpun yang harus dikeluarkannya sampai saat ini.

"Tidak sama sekali. Mulai datang sampai sekarang pun nggak ada suruh bayar apa pun," ungkap Aminayu.

"Saya juga dengan Pak Jokowi (Presiden Jokowi) pun juga bilang seperti itu. Beliau berpesan agar pengobatan sampai selesai karena biayanya sudah ditanggung pemerintah," pungkasnya.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)