Dari Filosofi Hingga Manahati, Ini Kumpulan Komentar Iwan Setiawan

Dari Filosofi Hingga Manahati, Ini Kumpulan Komentar Iwan Setiawan
Iwan Setiawan (c) M. Syafaruddin
- Gelaran dibuat geger oleh . Pelatih ini beberapa kali mengeluarkan pernyataan-pernyataan terbuka kepada kontestan lain di ajang tersebut.

Berbeda dengan layaknya pelatih-pelatih lain di Indonesia yang memberikan komentar normatif kepada tim yang akan menjadi calon lawan mereka, Iwan justru tak sungkan untuk berkomentar secara terbuka. Nampaknya, ia ingin menduplikasi gaya pelatih-pelatih di Eropa yang kerap melakukan perang urat syaraf dengan rival mereka.

Jejak Iwan dalam melakukan perang urat syaraf dimulai saat PBFC bertemu dengan Persib Bandung di Piala Presiden beberapa saat lalu. Kala itu, Iwan secara terbuka mengkritisi Persib dan juga strategi yang di pakai oleh pelatih mereka Djadjang Nurjaman.

Lantas, pernyataan-pernyataan Iwan yang seperti apakah yang membuat Piala Jenderal Sudirman ini geger? berikut tim telah merangkumnya. [initial]
            (bola/asa)
1 dari 7 halaman

Filosofi Permainan

Filosofi Permainan

Filosofi Permainan

Ditemui oleh Bola.net pada Selasa (17/11) siang di Best Western Papilio Hotel Surabaya, Iwan mengaku tidak mematok target khusus bagi PBFC di Piala Jenderal Sudirman ini. Sesuai dengan filosofinya, Iwan hanya ingin pemain tampil maksimal. Baginya, jika pemain sudah tampil maksimal maka kesuksesan akan menyertai mereka.

"Kalau tim ISL itu lebih piawai. Begitu dapat bola lebih sabar. Read the game. Membaca hingga kemiringan dan kedalaman. InsyaAllah besok lah saya tunjukkan bagaimana tim profesional itu bermain."

"Saya tidak pernah bicara soal target. Penampilan maksimal sama dengan sukses. Itu filosofi saya. Jadi saya yakin kalau tim sudah tampil maksimal, InsyaAllah juga akan menang."

"Tapi saya tidak bicara atau menuntut kemenangan kepada tim. Takut takabbur."
2 dari 7 halaman

Ibu Grahan

Ibu Grahan

Surabaya United Pecat Ibu Grahan

Iwan mengatakan bahwa Surabaya United harus mempertimbangkan posisi pelatih yang dijabat oleh Ibnu Grahan.

"Saran saya Surabaya United harus ganti pelatih kalau mau jadi tim bagus."

"Maaf sama Ibnu. Tapi aku kecewa sama Ibnu. Dia pegang tim Super League tapi main bolanya jelek sekali. Padahal kemarin waktu mengundurkan diri di Palembang, itu bagus timnya."
3 dari 7 halaman

PSM Makassar dan Bali United Amatir

PSM Makassar dan Bali United Amatir

PSM Makassar dan Bali United Amatir

Eks pelatih Persija Jakarta ini menilai bahwa gaya bermain beberapa tim ISL layaknya tim Amatir. Tak tanggung-tanggung, Iwan tanpa sungkan juga menyebut langsung nama klub yang ia maksud.

"Tim-tim Super League di Indonesia, yang gaya mainnya amatir adalah PSM Makassar dan Bali United. Saya kalau mau ngomong ini sifatnya teknis."

"Tim amatir gaya main bolanya seperti Perserikatan. Cepat, kencang. Kemana ada orang, dikejar. Mengandalkan semangat. Tapi, tanpa organisasi yang baik as a team. Sebagai sebuah tim. How to defence, how to attacking dengan organisasi yang terencana."
4 dari 7 halaman

Bali United Hanya Bayu Gatra

Bali United Hanya Bayu Gatra

Bali United Hanya Bayu Gatra

Iwan menilai bahwa Bali United memiliki ketergantungan yang besar pada sosok Bayu Gatra. Ia bahkan tidak ragu menyebut bahwa Bali United adalah Bayu Gatra. Tak hanya disitu, ia juga mengomentari tentang Sandi Sute, eks pemain Bali United yang kini membela PBFC.

"Mereka tidak. Bayu Gatra saja. Itulah Bali United."

"Saya harus kerja keras untuk main bolanya (Sandi Sute) agar tidak liar sekali. Karena sebelumnya sama Indra Sjafri tidak kuat organisasinya. Hanya mengandalkan fisik, tanpa tempo. Itu lah yang Bang Iwan maksud tim amatir."

"Bali United pas Piala Presiden kemarin waktu ketemu Mitra Kukar yang main organisasi bagus, tidak bisa menang, draw. Waktu lawan Arema, dihantam 4-1."
5 dari 7 halaman

PS TNI

PS TNI

PS TNI Bukan Apa-Apa

Sebelum pertandingan lawan PS TNI, pelatih yang juga pernah menahkodai Persela Lamongan ini sesumbar bahwa calon lawan mereka tersebut tidak perlu di takuti.

"PS TNI ini materinya amatir. Jadi main bolanya kencang-kencang tak menentu gitu."

"Kami tidak terlalu memperdulikan PS TNI, kami lebih peduli dengan taktik tim kami. Karena buat kami PS TNI bukan apa-apa, bukan sandungan. Sepanjang kami fokus, sepanjang kami konsentrasi."

"Mere
6 dari 7 halaman

Surabaya United

Surabaya United

Surabaya United Tak Punya Strategi

Iwan menilai bahwa Surabaya United dengan materi pemain yang mereka miliki harusnya bisa bermain lebih baik lagi. Baginya, tidak ada yang salah dengan materi pemain yang saat ini dimiliki oleh tim besutan Ibnu Grahan tersebut.

"Gaya mainnya Surabaya United tidak amatir, tapi bodoh dan tidak punya strategi."

"Gaya mainnya dewasa. Ada Evan Dimas, Pedro Javier. Ada Otavio Dutra di belakang, dan Firli sebagai duetnya. Lalu ada Fatchurohman dan Putu Gede di bek kiri dan kanan. Luar biasa."

"Pelatihnya tidak mampu membikin mereka bermain sebagai tim profesional. Padahal materinya adalah profesional."
7 dari 7 halaman

Manahati Lestusen dan Legimin Raharjo

Manahati Lestusen dan Legimin Raharjo

Manahati Lestusen dan Legimin Raharjo

Tak hanya soal pelatih atau tim lain, Iwan juga tidak sungkan untuk mengurai pendapatnya tentang pemain. Seperti yang ia lakukan terhadap Manahati Lestusen dan Legimin Raharjo, dua pilar PS TNI.

"Tidak ada yang menonjol. Lestusen? Buktinya dia cadangan (lawan Surabaya United)."

"Legimin pemain tua, guys. Dia tidak dipakai di Super League akhirnya dia turun kasta. Baru sekarang dia bisa menonjol."

"Zaman bagus-bagusnya Legimin, kita tahu dia tidak hebat dalam heading. Tiba-tiba lawan Surabaya United dia bisa cetak gol dari heading. Berarti siapa yang pintar? Legiminnya atau Surabaya Unitednya yang goblok."