Comvalius Mulai Diragukan, Ini Pembelaan Pelatih Arema

Comvalius Mulai Diragukan, Ini Pembelaan Pelatih Arema
Sylvano Comvalius (c) Bola.com/Iwan Setiawan

Bola.net - Milomir Seslija angkat bicara soal kritikan sebagian orang pada Sylvano Dominique Comvalius, terkait produktivitas gol penyerang asal Belanda ini. Pelatih Arema FC tersebut menyebut bahwa tak adil menghakimi penampilan Comvalius tanpa mengerti kondisi sebenarnya.

"Di Indonesia, khususnya bagi seorang penyerang, mencetak gol adalah hal yang sangat penting," kata Milo, sapaan karib Milomir Seslija.

"Untuk urusan mencetak gol, kita selalu menunjuk pada satu pemain saja. Sepak bola adalah permainan tim, bukan individu," sambungnya.

Menurut Milo, di timnya, mencetak gol bukan kewajiban dan hak seorang penyerang semata. Pelatih asal Bosnia ini menilai bahwa siapa pun di Arema bisa mencetak gol.

"Jika ada skema yang menyatakan bahwa mencetak gol hanya dilakukan oleh penyerang, saya pastikan, ini bukan gaya sepak bola kami," paparnya.

"Ketika penyerang dikawal dengan ketat, pemain lain harus bisa mengambil peluang yang ada," Milo menambahkan.

Comvalius sendiri, sejauh ini memang belum menunjukkan tajinya sebagai seorang pencetak gol. Dalam 15 kali penampilannya, pemain berusia 32 tahun tersebut baru mencetak empat gol.

Raihan gol Comvalius ini tergolong minim jika mengingat ia merupakan pencetak gol terbanyak Liga 1 musim 2017, dengan raihan 37 gol. Bahkan, saat ini, raihan golnya kalah dari penyerang lokal Dedik Setiawan yang sudah mencetak enam gol.

Namun, permainan Comvalius tak bisa dikatakan buruk. Pasalnya, selain mampu merusak pertahanan lawan, ia juga mampu membantu pemain lain mencetak gol. Saat ini, bersama Makan Konate, Comvalius memuncaki daftar pencetak assist dengan koleksi tujuh assist.

Apa lagi yang harus jadi pertimbangan untuk menilai penampilan Comvalius? Simak di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Bukan Pemain Box to Box

Menurut Milo, secara tipe permainan, Comvalius bukanlah sosok penyerang yang berlari dari kotak penalti sendiri ke kotak penalti lawan dan sebaliknya. Pemain jebola Akademi Ajax Amsterdam ini disebutnya berbeda dengan penyerang andalan Persebaya, David da Silva.

"Ia adalah penyerang yang harus mendapat umpan matang di kotak penalti," papar Milo.

"Yang harus kita pertimbangkan dengan baik, berapa banyak umpan bagus yang sudah diberikan pada Comvalius. Berapa banyak peluang yang disia-siakan. Ini yang harusnya jadi dasar evaluasi. Yang pasti, kita harus lihat kondisi yang ada secara menyeluruh," ia menambahkan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)