
Bola.net - Bukan cuma sebagai pemberi amanah agar Persebaya tetap konsisten bermain di Divisi Utama, bos Persebaya 1927, Cholid Goromah juga memberikan dana kepada Vigit Waluyo untuk mengelola Persebaya DU. Menurut Vigit, dana yang diberikan Cholid sebesar Rp 1.1 miliar.
Dana tersebut, sebut Vigit, diberikan agar Persebaya benar-benar bisa eksis pada kompetisi Divisi Utama tahun 2010. Termasuk mulai dari pembentukan tim hingga lain-lain. "Memang saya menerima tawaran dari Pak Cholid dan Pak Wisnu Wardhana dengan catatan ada nilai kompensasi. Sebab saya ini profesional," aku Vigit.
"Saya terima kasih ke Pak Cholid karena diberi uang Rp 1.1 miliar," imbuhnya. Vigit sendiri tak tahu dari mana jumlah tersebut. Namun ditengarai uang itu berasal dari kantong kas Pengcab PSSI Surabaya. Dimana saat itu Cholid masih menjabat ketua harian. Sedangkan posisi ketua umum diduduki Saleh Ismail Mukadar.
Apa yang dibeberkan Vigit merupakan fakta baru dari dualisme Persebaya. Sebelumnya, Vigit mengaku mendapat amanat untuk mengelola Persebaya, yang saat itu bermain di Divisi Utama, dari dua orang, yakni Cholid dan Wisnu Wardhana. Dua tokoh ini menemui Vigit di Agis Restaurant Surabaya.
"Itu yang tidak pernah dibicarakan dan diketahui orang. Saya salut dengan Cholid. Kalau tak ada Cholid, Persebaya nggak bakal ada di ISL," bebernya. Fakta yang diungkapkan Vigit memang membelalakkan mata. Apalagi ia turut menjelaskan bahwa ada peran serta Cholid Goromah di dalamnya.
"Harapan saya, Pak Cholid juga mengakui hal ini ke masyarakat. Kalau nggak mau mengakui, lalu siapa yang ngasih dana ke Pak Wisnu pada saat itu? Ya dia," pungkas mantan pengelola Deltras Sidoarjo ini. [initial]
(faw/mac)
Dana tersebut, sebut Vigit, diberikan agar Persebaya benar-benar bisa eksis pada kompetisi Divisi Utama tahun 2010. Termasuk mulai dari pembentukan tim hingga lain-lain. "Memang saya menerima tawaran dari Pak Cholid dan Pak Wisnu Wardhana dengan catatan ada nilai kompensasi. Sebab saya ini profesional," aku Vigit.
"Saya terima kasih ke Pak Cholid karena diberi uang Rp 1.1 miliar," imbuhnya. Vigit sendiri tak tahu dari mana jumlah tersebut. Namun ditengarai uang itu berasal dari kantong kas Pengcab PSSI Surabaya. Dimana saat itu Cholid masih menjabat ketua harian. Sedangkan posisi ketua umum diduduki Saleh Ismail Mukadar.
Apa yang dibeberkan Vigit merupakan fakta baru dari dualisme Persebaya. Sebelumnya, Vigit mengaku mendapat amanat untuk mengelola Persebaya, yang saat itu bermain di Divisi Utama, dari dua orang, yakni Cholid dan Wisnu Wardhana. Dua tokoh ini menemui Vigit di Agis Restaurant Surabaya.
"Itu yang tidak pernah dibicarakan dan diketahui orang. Saya salut dengan Cholid. Kalau tak ada Cholid, Persebaya nggak bakal ada di ISL," bebernya. Fakta yang diungkapkan Vigit memang membelalakkan mata. Apalagi ia turut menjelaskan bahwa ada peran serta Cholid Goromah di dalamnya.
"Harapan saya, Pak Cholid juga mengakui hal ini ke masyarakat. Kalau nggak mau mengakui, lalu siapa yang ngasih dana ke Pak Wisnu pada saat itu? Ya dia," pungkas mantan pengelola Deltras Sidoarjo ini. [initial]
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 29 Juni 2015 15:05
-
Bola Indonesia 27 Juni 2015 18:11
-
Bola Indonesia 27 Juni 2015 18:07
-
Bola Indonesia 27 Juni 2015 18:03
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 20:57
-
Otomotif 21 Maret 2025 17:32
-
Bola Indonesia 21 Maret 2025 16:47
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 16:39
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 16:30
-
Otomotif 21 Maret 2025 16:27
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...