Cerita Makan Konate, Perang Saudara di Libya Membuatnya Berlabuh ke Indonesia

Cerita Makan Konate, Perang Saudara di Libya Membuatnya Berlabuh ke Indonesia
Makan Konate berlatih bersama Persebaya Surabaya (c) Bola.net/Mustopa El Abdy

Bola.net - Tidak terasa Makan Konate sudah bertahun-tahun betah bermain di Indonesia. Berasal dari Mali, ia banyak berkiprah di Tanah Air.

Mulai dari PSPS Pekanbaru, Barito Putera, Persib Bandung, Arema FC, sampai sekarang ini di Persebaya Surabaya. Ia juga sempat jeda main di Malaysia bersama T-Team.

Tapi bagaimana cerita Konate bisa sampai berkarier di Indonesia, tampaknya belum banyak yang mengetahuinya secara detail. Dalam channel YouTube, Hanif & Rendy Show, ia menceritakan semuanya.

Ia mengawali cerita ketika usia 19 tahun bermain di Liga Libya. Memperkuat Al-Akhdhar, sekitar awal 2011. Sayangnya, perang saudara di negara itu memaksa Konate pulang kampung.

Perang saudara itu dipicu aksi rakyat yang menuntut pemimpin Libya, Muammar Al-Qaddafi turun dari jabatannya. Rakyat terbelah hingga menimbulkan perang saudara.

"Waktu saya main di Liga Libya di sana perang 2011. Akhirnya pulang ke Mali dan hanya berlatih dengan klub lokal," ujar Konate.

Satu yang pasti dalam pikiran Konate saat itu, tidak ingin bermain di Mali. Bukan karena tidak cinta bangsa dan negara, tapi demi mengembangkan kemampuan dan karier yang lebih baik.

"Sepak bola Mali tidak terlalu besar, fasilitas kurang. Oleh karena itu harus mencari rezeki di negara lain," katanya.

Baca halaman berikutnya ya Bolaneters

1 dari 1 halaman

Bantuan Agen

Lewat bantuan seorang agen pemain internasional, Konate dapat jalan untuk bermain di Indonesia. Entah kenapa Indonesia yang dipilih, Konate juga tidak terlalu mengerti.

Tapi arahan dari agen menyebutkan Indonesia adalah pilihan terbaik. Setelah itu, Konate mulai mencari tahu Indonesia karena baru pertama kali mendengar soal sepak bola di Tanah Air.

Singkat cerita, Konate dapat kontrak di PSPS. Di tim asal Pekanbaru itu, ia bergabung pada 2012. PSPS ternyata batu loncatan yang tepat.

Konate langsung nyetel dengan sepak bola Indonesia. Apalagi banyak pemain Afrika yang beredar di Indonesia sehingga adaptasinya tidak terlalu sulit.

Selama bermain di Indonesia, Konate sudah merasakan gelar juara Liga 1 yang saat itu bernama Indonesia Super League (ISL). Tepatnya bersama Persib di musim 2014.

(Bola.net/Fitri Apriani)