Cerita Fisioterapis Madura United Selamatkan Ricki Ariansyah hingga Tak Kuasa Bendung Air Mata

Cerita Fisioterapis Madura United Selamatkan Ricki Ariansyah hingga Tak Kuasa Bendung Air Mata
Pemain Madura United, Ricki Ariansyah dilarikan ke rumah sakit setelah colaps di pertandingan kontra PSIS Semarang, Selasa (7/3/2023) (c) Dok. PSIS Semarang

Bola.net - Fisioterapis Madura United, Marcelo Araujo menceritakan detik-detik dirinya memberikan pertolongan pertama pada Ricki Ariansyah. Gelandang asal Medan itu mengalami kolaps usai membobol gawang PSIS Semarang.

Ricki Ariansyah langsung terkapar setelah menanduk bola yang dikirimkan Lulinha. Kepalanya terkena kaki pemain PSIS Semarang yang mencoba menghalau bola dengan tendangan salto.

Marcelo Araujo memberi pertolongan pertama kepada Ricki Ariansyah agar lidahnya tidak tertelan. Dia juga mengecek bagian tubuh yang vital apakah berfungsi dengan baik.

"Kami beri pertolongan pertama agar dia tidak menelan lidahnya. Dan kami bisa amankan Rian untuk dia bisa lebih baik dan kembali normal lagi," ungkap Marcelo Araujo, Rabu (08/03/2023).

"Setelah itu kami masukkan dia ke ambulan, dan kami bawa dia ke rumah sakit dan dia sudah lebih sadar," lanjut fisioterapis asal Brasil tersebut.

Scroll ke bawah untuk informasi selengkapnya ya Bolaneters

1 dari 3 halaman

Sangat Emosional

Marcelo Araujo mengaku emosional ketika menangani Ricki Ariansyah yang tak sadarkan diri di lapangan. Terlebih ketika eks Persita Tangerang itu merespon ketika dia mencoba berbicara.

"Waktu itu saya bicara sama dia, dia respon saya. Di situ saya emosional, dan saya cium kepala dia dan saya tahu dia akan bersama kami lagi," Marcelo menambahkan.

"Tidak bisa kami tidak bisa emosional, kalau kami bisa balikin orang bermasalah dia bisa nafas lagi, kami pasti emosional," tegasnya.

2 dari 3 halaman

Terganggu Banyaknya Orang

Namun, Marcelo Araujo mengakui ada beberapa kendala ketika melakukan pertolongan pertama. Terutama banyaknya orang yang membuat Ricki Ariansyah sulit untuk bernafas.

"Jadi ada sedikit ganggu karena ada beberapa orang yang seharusnya tidak ada di situ," Marcelo Araujo menambahkan.

"Kalau ada banyak orang di dekat dia, pasti oksigen itu sudah didapat, apalagi stadion tertutup di atas, jadi oksigen untuk dia bisa bernafas kadang susah," tegasnya.

3 dari 3 halaman

Peralatan Tak Lengkap

Marcelo Araujo juga mengeluhkan kurang lengkapnya peralatan yang ada di ambulan. Padahal itu penting untuk penanganan pasien dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Jadi kalau ambulan ada di situ, bukan sebagai taksi, tapi harus lengkap di dalam untuk bisa terima pasien," terangnya.

"Saya minta tolong sama federasi, lebih lengkap berikutnya kalau ada pertolongan pertama seperti itu mereka sudah siap untuk hadapi masalahnya," tandas Marcelo Araujo.

(Bola.net/Mustopa El Abdy)