
Bola.net - Sebanyak empat provinsi bakal bersaing dalam memperebutkan posisi menjadi tuan rumah putaran final Liga Desa Indonesia (LIDI) 2016 yang memperebutkan Piala Menpora.
Selain Maluku Utara, terdapat tiga provinsi lainnya, yakni Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur dan Papua. Ketua Umum Badan Sepak Bola Seluruh Indonesia (BASRI), Eddy Sofyan mengaku terkejut dengan ramainya bursa calon tuan rumah LIDI 2016.
Bercermin dari kejadian-kejadian sebelumnya di pentas sepakbola nasional, di mana sering kali terjadi penunjukan tuan rumah sebuah event dilakukan secara dadakan, Eddy menegaskan BASRI tidak ingin mengulangi kesalahan dan kelemahan tersebut.
"Setelah ditetapkan sebagai tuan rumah, provinsi terpilih harus segera membentuk panitia lokal. Kami beri waktu selama 12 bulan kepada mereka untuk mempersiapkan diri. Progress calon tuan rumah akan dipantau langsung oleh Komite BASRI Pusat," tutur Eddy.
Dalam bursa calon tuan rumah ajang yang memperebutkan piala bergilir Menpora dan piala tetap BASRI tersebut tidak gampang. Sebab, Komite BASRI Pusat menetapkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi.
Antara lain, kandidat harus mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan mengantongi perizinan. Kemudian Kepala Daerah, harus menerbitkan surat rekomendasi kepada BASRI provinsi yang mengajukan diri sebagai calon tuan rumah.
Selain itu, adanya jaminan keamanan dari Pemerintah Daerah. Lalu yang tidak kalah penting, harus memiliki fasilitas minimal delapan lapangan serta pemondokan bagi seluruh peserta. (esa/pra)
Selain Maluku Utara, terdapat tiga provinsi lainnya, yakni Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur dan Papua. Ketua Umum Badan Sepak Bola Seluruh Indonesia (BASRI), Eddy Sofyan mengaku terkejut dengan ramainya bursa calon tuan rumah LIDI 2016.
Bercermin dari kejadian-kejadian sebelumnya di pentas sepakbola nasional, di mana sering kali terjadi penunjukan tuan rumah sebuah event dilakukan secara dadakan, Eddy menegaskan BASRI tidak ingin mengulangi kesalahan dan kelemahan tersebut.
"Setelah ditetapkan sebagai tuan rumah, provinsi terpilih harus segera membentuk panitia lokal. Kami beri waktu selama 12 bulan kepada mereka untuk mempersiapkan diri. Progress calon tuan rumah akan dipantau langsung oleh Komite BASRI Pusat," tutur Eddy.
Dalam bursa calon tuan rumah ajang yang memperebutkan piala bergilir Menpora dan piala tetap BASRI tersebut tidak gampang. Sebab, Komite BASRI Pusat menetapkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi.
Antara lain, kandidat harus mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan mengantongi perizinan. Kemudian Kepala Daerah, harus menerbitkan surat rekomendasi kepada BASRI provinsi yang mengajukan diri sebagai calon tuan rumah.
Selain itu, adanya jaminan keamanan dari Pemerintah Daerah. Lalu yang tidak kalah penting, harus memiliki fasilitas minimal delapan lapangan serta pemondokan bagi seluruh peserta. (esa/pra)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 12 Juni 2015 20:35
Ketum BASRI: Sepakbola di Indonesia Masih Ada Dan Tak Berhenti
-
Bola Indonesia 9 Juni 2015 15:11
-
Bola Indonesia 9 Juni 2015 14:56
Bahas Liga Desa, BASRI Gelar Rakernas 2015 di Belitung Timur
-
Bola Indonesia 28 Mei 2015 21:12
-
Bola Indonesia 28 Mei 2015 18:28
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 08:41
-
Bola Indonesia 22 Maret 2025 07:53
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 07:44
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 07:42
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 07:29
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 07:15
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...