BRI Liga 1: Satria Tama Naik Meja Operasi, Persebaya Hadapi Situasi Sulit di Sektor Kiper

BRI Liga 1: Satria Tama Naik Meja Operasi, Persebaya Hadapi Situasi Sulit di Sektor Kiper
Satria Tama (c) Instagram

Bola.net - Kabar mengejutkan datang dari Persebaya Surabaya. Tim kebanggaan Kota Pahlawan harus kehilangan Satria Tama dalam jangka waktu lama. Pasalnya, penjaga gawang asal Sidoarjo harus naik meja operasi.

Menurut pelatih kiper Persebaya, Benyamin Van Breukelen, Satria Tama mengalami cedera cukup fatal pada Ligamen Lutut Anterior atau ACL. Sehingga, dia harus absen selama kurang lebih setengah tahun.

"Satria Tama operasi ACL, berarti kayaknya Satria Tama sudah tidak mungkin untuk tampil lagi di kompetisi ini," kata pelatih yang akrab disapa Benny kepada Bola.net, Rabu (06/10/2021).

Dikatakan Benny, operasi merupakan langkah terbaik untuk masa depan Satria Tama. Apalagi lutut merupakan salah satu tumpuan bagi seorang penjaga gawang.

Sebenarnya Benny sempat mengharapkan Satria Tama bisa kembali secepatnya. Namun, kondisinya berkata lain, mau tidak mau Persebaya harus kehilangan eks kiper Timnas Indonesia U-23 itu.

Scroll ke bawah untuk informasi selengkapnya ya Bolaneters.

1 dari 2 halaman

Kiper Minim Pengalaman Jadi Tumpuan

Oleh karena itu, untuk menatap seri kedua dan selanjutnya di BRI Liga 1 2021/2022, Persebaya hanya bisa menggantungkan harapan kepada tiga penjaga gawang lainnya.

Mereka adalah Ernando Sutaryadi, Andhika Ramadhani, dan David Ariyanto. Tetapi, nama pertama tengah dipanggil oleh Timnas Indonesia untuk menatap play-off kualifikasi Piala Asia.

"Sekarang yang dua ya kerja keras lah latihannya menghadapi ini," tegas mantan pelatih kiper Persikabo 1973 tersebut.

Artinya, Andhika Ramadhani dan David Ariyanto berpotensi menjadi tumpuan Persebaya. Karena tidak menutup kemungkinan Ernando Sutaryadi akan memperkuat Timnas Indonesia U-23.

2 dari 2 halaman

Tidak Punya Pilihan

Sementara dari dua penjaga gawang tersebut, baru Andhika Ramadhani yang mencicipi atmosfer BRI Liga 1 2021/2022. Dia menjalani debut pada laga melawan PSIS Semarang di pekan keenam.

Menurut Benny, sebenarnya penampilan Andhika Ramadhani tidak mengecewakan. Meskipun jebolan Persebaya U-20 tersebut kebobolan tiga gol melawan PSIS Semarang.

"Sebenarnya Andhika termasuk kiper yang punya prospek bagus, cuma jam terbang dalam situasi seperti ini tidak bisa main-main. Dia memang butuh jam terbang," tegasnya.

Persebaya juga tidak memiliki pilihan lain karena mendatangkan kiper baru di tengah berjalannya kompetisi cukup sulit. Bisa saja, tim Kota Pahlawan mendapat penjaga gawang tak berkualitas.

"Kalau untuk mencari kiper lagi saya kira agak sulit, karena kompetisi sudah jalan. Paling kalau dapat kiper, kiper buangan juga," tegas Benny.

Namun, dia berharap Persebaya bisa meraih hasil yang lebih baik ke depannya. Karena selama putaran pertama Green Force mengalami kebobolan yang cukup banyak yakni sampai 12 gol.

(Bola.net/Mustopa El Abdy)