BRI Liga 1: Ini 3 Problem yang Bikin Persela Lamongan Terpuruk

BRI Liga 1: Ini 3 Problem yang Bikin Persela Lamongan Terpuruk
Duel Persela Lamongan vs Persipura Jayapura di pekan ke-18 BRI Liga 1 2021/22 (c) Dok. Persela Lamongan

Bola.net - Persela Lamongan belum bisa bangkit dari keterpurukan. Laskar Joko Tingkir tercatat tidak pernah menang dalam 20 laga terakhirnya di BRI Liga 1 2021/2022.

Persela menelan 11 kekalahan dan 9 hasil imbang dari 20 laga terakhirnya. Karena itu, tim kebanggaan Kota Soto tersebut masih terperosok di papan bawah klasemen sementara.

Terakhir kali Persela meraih kemenangan pada pekan ke-9 BRI Liga 1 2021/2022. Itu juga menjadi kemenangan ketiga sejak kompetisi diputar pada 27 Agustus tahun lalu.

Menurut karteker pelatih Persela, Ragil Sudirman, ada banyak faktor yang membuat timnya belum bisa bangkit. Bahkan, beberapa di antaranya selalu berulang di setiap pertandingan.

Untuk mengetahui lebih lengkap faktor apa saja yang membuat Persela terpuruk, scroll ke bawah ya Bolaneters!

1 dari 3 halaman

Masalah Konsentrasi

Salah satu yang membuat Persela sulit meraih kemenangan karena kerap kecolongan di menit-menit akhir. Terutama pada putaran kedua BRI Liga 1 2021/2022.

Dari 22 kali kebobolan pada paruh kedua kompetisi, 5 di antaranya terjadi pada injury time, sementara 3 di antaranya ketika memasuki menit 80’.

”Kami kecolongan di menit-menit akhir, itu yang jadi PR kami,” kata Ragil Sudirman kepada Bola.net.

Ragil sebenarnya sudah mewanti-wanti kepada anak asuhnya agar kejadian tersebut tidak terulang. Akan tetapi, Persela tetap sering kebobolan di menit akhir.

”Seharusnya peluit pertama sampai peluit terakhir itu harus konsentrasi dan disiplin. Itu yang menjadi kendala kami,” tegasnya.

2 dari 3 halaman

Pertahanan Terdampak

Masalah konsentrasi tersebut juga berdampak terhadap pertahanan timnya. Sehingga, Persela hampir selalu kebobolan di setiap pertandingan.

Sebenarnya pertahanan Persela tidak terlalu buruk dalam beberapa laga terakhir. Akan tetapi, kecolongan di menit akhir tersebut yang membuatnya terlihat rapuh.

”Sebetulnya pertahanan dibilang cukup bagus, tapi masih kecolongan. Apalagi kecolongan selalu di menit-menit akhir,” jelasnya.

3 dari 3 halaman

Finishing Jadi Problem

Lebih lanjut, Ragil juga menyebut penyelesaian akhir juga menjadi masalah Persela. Kehadiran striker anyar juga tidak banyak membantu.

”Saya lihat di beberapa pertandingan, peluang-peluang sudah banyak. Tapi, yang tercipta hanya masih kurang,” lanjut Ragil.

”Makanya setiap latihan program tetap ada penyelesaian akhir, finishing. Golnya yang kami asah,” tandas pelatih berlisensi B AFC tersebut.

(Mustopa Elabdy/Bola.net)