BRI Liga 1: Eduardo Almeida Terbaik di Antara 5 Pelatih Klub Jawa Timur pada Seri Pertama

BRI Liga 1: Eduardo Almeida Terbaik di Antara 5 Pelatih Klub Jawa Timur pada Seri Pertama
BRI Liga 1: Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida (c) Bola.net/ M Iqbal Ichsan

Bola.net - Enam pekan telah berlalu di seri pertama BRI Liga 1 2021/22. Tak ada satupun klub Jawa Timur di lima besar klasemen sementara.

Ada lima klub Jawa Timur di liga tertinggi Indonesia musim ini. Mereka adalah Arema FC, Madura United, Persebaya Surabaya, Persela Lamongan, dan Persik Kediri.

Bagaimanakah rapor para pelatih dari lima klub Jawa Timur itu di seri pertama? Berikut ulasannya.

1 dari 5 halaman

Eduardo Almeida (Arema FC)

Eduardo Almeida (Arema FC)

Arema FC di BRI Liga 1 2021/2022 (c) Bola.net/ M Iqbal Ichsan

Arema FC menjadi klub Jawa Timur dengan prestasi terbaik selama putaran pertama BRI Liga 1. Mereka berhasil menduduki peringkat keenam dengan raihan 9 poin hasil dua menang, tiga imbang, dan satu kalah.

Tim Singo Edan juga menjadi satu-satunya tim dengan selisih gol terbaik di antara lima kontestan Jawa Timur. Arema mampu memiliki surplus tiga gol setelah mencetak tujuh gol dan kebobolan empat kali.

Sosok pelatih Eduardo Almeida berada di balik kendali prestasi Arema ini. Pelatih berpaspor Portugal ini sempat membuat Arema jadi tim terakhir yang meraih kemenangan karena empat laga awal hanya berakhir seri dan kalah.

Perlahan, ketajaman Arema berhasil dikembalikan oleh Eduardo Almeida. Striker Carlos Fortes kini sudah nyetel dan diprediksi bakal bersaing dalam perebutan pencetak gol terbanyak. Puncaknya, Almeida membawa Arema menang tiga gol tanpa balas atas Persela di pekan keenam.

2 dari 5 halaman

Rahmad Darmawan (Madura United)

Rahmad Darmawan (Madura United)

BRI Liga 1: Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Laskar Sape Kerap berada di urutan kedua dengan menduduki peringkat ke-11 dan mengoleksi tujuh poin. Mereka meraih satu menang, empat imbang, dan satu kalah. Selisih gol mereka nol karena sama-sama kemasukan dan kebobolan lima kali.

Hasil ini cukup mengejutkan mengingat Madura United dipimpin oleh pelatih Rahmad Darmawan yang termasuk kondang di Indonesia. Jangan lupakan pria yang asal disapa RD itu pernah membawa Persipura Jayapura menjuarai Divisi Utama 2005 dan menyumbang trofi yang sama musim 2017 untuk Sriwijaya FC.

Madura United juga tercatat selalu mampu bersaing di papan atas dalam pekan-pekan awal Liga 1 sejak 2017. Tapi, kolaborasi catatan historis klub dan sepak terjang pelatih rupanya belum mampu membawa mereka lebih baik musim ini.

Mereka tercatat sebagai tim dengan koleksi gol terendah kedua dengan lima gol, setelah Persela Lamongan yang hanya mencetak tiga gol.

Permasalahan ini tentu saja menjadi alarm buat Rahmad Darmawan. Apalagi, jumlah golnya lebih sedikit dari pertandingan yang telah mereka jalani. Efektivitas dalam penyelesaian akhir merupakan problem yang belum tuntas.

3 dari 5 halaman

Aji Santoso (Persebaya Surabaya)

Aji Santoso (Persebaya Surabaya)

Pelatih Persebaya Surabaya di BRI Liga 1, Aji Santoso. (c) Bola.com/Aditya Wani

Persebaya mengakhiri seri pertama BRI Liga 1 2021/2022 dengan hasil yang jauh dari harapan. Mereka kini menduduki peringkat ke-12 klasemen sementara dengan raihan enam poin hasil dua menang dan empat kalah dalam enam pertandingan.

Tim asal Kota Pahlawan itu bahkan berstatus sebagai tim dengan pertahanan paling buruk. Persebaya telah kebobolan 12 gol. Artinya, rata-rata mereka kebobolan dua gol dalam setiap pertandingan.

Menariknya, keterpurukan Persebaya “ diimbangi” dengan berstatus sebagai tim dengan produktivitas gol tertinggi di BRI Liga 1 dengan telah mencetak 10 gol. Raihan itu disamai oleh Bhayangkara yang berstatus pemuncak klasemen sementara.

Pelatih Aji Santoso tampaknya masih mencari komposisi yang tepat dalam mencari the winning team. Sejumlah cara dicoba dengan segala kendala yang mereka hadapi seperti krisis pemain akibat cedera maupun dipanggil Timnas Indonesia.

4 dari 5 halaman

Iwan Setiawan (Persela)

Iwan Setiawan (Persela)

BRI Liga 1: Pelatih Persela Lamongan, Iwan Setiawan (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Pelatih Iwan Setiawan sepertinya masih berusaha beradaptasi untuk menemukan bentuk permainan Persela. Maklum, dia baru bergabung jelang BRI Liga 1 dengan komposisi pemain yang dihuni oleh mayoritas pemain muda.

Persela Lamongan memungkasi seri pertama BRI Liga 1 2021/2022 dengan hasil yang kurang memuaskan. Mereka hanya mampu mendulang enam poin dari enam pertandingan yang telah dilakoni.

Tim berjulukan Laskar Joko Tingkir itu memetik dua kemenangan, sedangkan empat sisanya berakhir dengan kekalahan. Hasil itu membuat Persela menduduki papan bawah, tepatnya peringkat ke-13 klasemen sementara.

Persela juga memiliki catatan yang buruk dalam urusan produktivitas gol. Tim arahan Iwan Setiawan itu hanya mampu mencetak tiga gol yang membuat Persela menjaadi tim dengan rekening gol terburuk selama seri pertama BRI Liga 1.

Kinerja para pemain asing masih belum terlihat optimal. Empat pemain itu adalah Demerson Bruno Costa, gelandang Guilherme Batata, gelandang Jabar Sharza, dan striker Ivan Carlos.

5 dari 5 halaman

Joko Susilo (Persik)

Joko Susilo (Persik)

BRI Liga 1: Joko Susilo ketika masih melatih Persik Kediri (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Persik Kediri mengakhiri kiprah di seri pertama BRI Liga 1 2021/2022 dengan hasil yang sangat tidak memuaskan. Mereka berada di zona merah alias zona degradasi bersama Barito Putera dan Persiraja Banda Aceh.

Tim berjulukan Macan Putih itu menduduki peringkat ke-16 klasemen sementara dengan hanya mengoleksi lima poin dalam enam pertandingan. Persik tercatat meraih satu kemenangan, dua imbang, dan tiga kali kekalahan.

Hasil itu membuat mereka berpisah dengan pelatih Joko Susilo yang diklaim dilandasi oleh kesepakatan bersama. Sampai sekarang, belum ada nama yang muncul sebagai pengganti untuk mengarsiteki Persik lagi.

Satu-satunya sesuatu yang bisa dibanggakan Persik selama seri pertama BRI Liga 1 adalah striker Youssef Ezzejjari. Pemain berpaspor Spanyol itu berada di peringkat keempat daftar pencetak gol terbanyak dengan koleksi empat gol.

Selain itu, tidak ada hal positif yang ditorehkan oleh Persik. Andri Ibo dkk tidak bisa tampil konsisten dalam enam pertandingan seri pertama. Masih banyak masalah yang harus diatasi oleh juara Divisi Utama 2003 dan 2006 tersebut.

Disadur dari: Bola.com/Aditya Wany/Wiwig Prayugi

Published: 13 Oktober 2021