BRI Liga 1: Bonek Mania Tuntut Wasit Laga Persebaya vs Persela Dibikin Jera

BRI Liga 1: Bonek Mania Tuntut Wasit Laga Persebaya vs Persela Dibikin Jera
Persebaya Surabaya vs Persela Lamongan di pekan ke-8 BRI Liga 1 2021/2022 (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Pendukung Persebaya Surabaya, Bonek Mania berencana melakukan aksi besar-besaran di Kota Surabaya. Mereka akan mempertanyakan sanksi terhadap wasit yang memimpin laga Persebaya kontra Persela Lamongan pada pekan kedelapan BRI Liga 1 2021/2022.

Aksi turun jalan rencananya akan dilakukan tepat pada peringatan Hari Pahlawan, yakni tanggal 10 November 2021 mendatang. Bonek memberi waktu 7 hari kepada Komite Wasit untuk mengambil keputusan.

Menurut salah satu pentolan Bonek, Andie Peci, isu yang akan diangkat pada aksi demonstrasi tersebut adalah revolusi wasit PSSI. Namun, secara khusus untuk mengawal kasus Persebaya.

”Itu sebenarnya kasusnya Persebaya secara khusus tapi juga bisa terjadi ke siapapun. Tapi momentumnya memang waktu Persebaya lawan Persebaya,” kata Andie Peci kepada Bola.net.

”Harapannya dengan kasusnya Persebaya bisa berdampak cukup meluas soal wasit nasional yang kaitannya dengan PSSI dan sebagainya,” sambungnya.

”Persoalan wasit ini kan persoalan yang sebenarnya tidak hanya terjadi di kompetisi tahun ini, sebelumnya juga seperti itu dan sudah banyak ulasan-ulasan tentang wasit Indonesia,” tegas Andie Peci.

Scroll ke bawah untuk informasi selengkapnya ya Bolaneters.

1 dari 5 halaman

PSSI Lamban

PSSI Lamban

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (c) Bola.net/Fitri Apriani

Lebih lanjut, kata Andie Peci, Bonek memutuskan untuk bersikap karena sejauh ini belum ada keputusan terhadap wasit yang memimpin laga Persebaya vs Persela. Padahal kejadiannya hampir dua pekan lalu.

”Menurut kami memang waktu yang cukup dan kami tidak mendengar sama sekali publikasi di publik bahwa Komisi Wasit di bawah PSSI itu memberikan sanksi,” terangnya.

Lambannya proses pengambilan keputusan itu menunjukkan bahwa PSSI terkesan subyektif. Mereka hanya bertindak cepat ketika pemain yang melakukan pelanggaran, contohnya Bruno Moreira.

”Ketika pemain punya masalah di dalam lapangan sampai memberikan sanksi tiga kali begitu cepat, tapi ketika problemnya ada di mereka, salah satunya wasit itu responnya lambat sekali,” jelas pria asal Madiun tersebut.

2 dari 5 halaman

Kualitas Wasit Rendah

Kualitas Wasit Rendah

Tim peserta BRI Liga 1 2021/2022 (c) Bola.com/Adreanus Titus

Jika merujuk pada rekaman pertandingan sebenarnya juga sangat jelas bagaimana kesalahan wasit dalam mengambil keputusan. Utamanya ketika Ivan Carlos mencetak gol, padahal dalam posisi offside.

”Itu sebenarnya tanpa teknologi bisa ketika Ivan Carlos offside itu jelas offside, tapi wasit melihat itu bukan offside,” lanjut Andie Peci.

Artinya, kata dia, keputusan itu menunjukkan wasit tidak layak memimpin pertandingan. Sekaligus menunjukkan rendahnya kualitas pengadil lapangan di Indonesia.

3 dari 5 halaman

Efek Jera

Efek Jera

Persebaya Surabaya vs Persela Lamongan (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Sementara, terkait sanksi, Andie Peci menyerahkan sepenuhnya kepada Komisi Wasit karena merupakan ranah mereka. Namun, dia berharap hukuman yang diberikan bisa memberikan efek jera.

”Kalau harapan dari kami diberhentikan dalam beberapa pertandingan agar itu bisa memberikan efek jera terhadap wasit yang lainnya,” tegas Andie Peci.

”Jangan diberi sanksi peringatan tertulis, tentu tidak kami harapkan,” tandas pria yang juga ketua Federasi Serikat Buruh Kerakyatan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (FSBK KASBI) Jawa Timur itu.

Laga Persebaya kontra Persela pada pekan kedelapan BRI Liga 1 2021/2022 dipimpin wasit asal DKI Jakarta, Musthofa Umarella. Dia dibantu asisten wasit asal Kalimantan Timur dan Jawa Tengah, yakni Arsyad Najamudin dan Pranoto.

4 dari 5 halaman

Segera Ambil Keputusan

Segera Ambil Keputusan

Logo BRI Liga 1 2021/2022 (c) Bola.com/Adreanus Titus

Dihubungi terpisah, Ketua Komite Wasit PSSI, Ahmad Riyadh mengaku akan segera mengambil keputusan. Pihaknya sudah melakukan investigasi dan tinggal mengambil kesimpulan.

”Persebaya sudah mengajukan protes, sudah ada suratnya, pasti kami perhatikan,” papar Riyadh kepada Bola.net.

Dia juga membeberkan ancaman hukuman yang bisa diberikan jika wasit yang memimpin laga Persebaya vs Persela terbukti bersalah. Mulai dari diistirahatkan sampai diberhentikan.

”Diistirahatkan 4 minggu, 8 minggu, lalu digantung tidak diturunkan kalau terbukti karena pengaturan skor ya diberhentikan,” Riyadh menjelaskan.

”Lalu kesalahan itu kalau kesalahan mengubah hasil pertandingan itu kesalahan yang paling fatal,” imbuh pria yang juga Ketua Asprov PSSI Jawa Timur tersebut.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan dilanjutkan ke ranah pidana jika ditemukan adanya pengaturan skor, penyuapan dan sebagainya.