BRI Liga 1 2021/2022: Pelatih Arema FC Akui Peluang Juara Anak Asuhnya Menipis

BRI Liga 1 2021/2022: Pelatih Arema FC Akui Peluang Juara Anak Asuhnya Menipis
BRI Liga 1: Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida (c) Bola.com/Iwan Setiawan

Bola.net - Eduardo Almeida membeber pengakuan terkait peluang anak asuhnya dalam perebutan gelar juara BRI Liga 1 2021/2022. Pelatih Arema FC tersebut mengaku peluang anak asuhnya pada persaingan ini menipis menyusul kekalahan mereka pada laga kontra Persib Bandung.

"Tentu saja, saat ini lebih sulit dibandingkan sebelumnya," ucap Almeida, usai laga kontra Persib.

Sebelumnya, Arema FC harus menelan kekalahan pada laga pekan ke-30 BRI Liga 1 2021/2022. Dalam laga yang dihelat di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Rabu (09/03) malam, mereka kalah dengan skor 1-2.

Gol Jayus Hariono pada menit 54 dibalas oleh gol-gol Bruno Cantanhede pada menit 72 dan 83.

Dengan hasil ini, Arema FC menempati peringkat ketiga klasemen sementara BRI Liga 1 2021/2022. Mereka mengoleksi 58 angka dari 30 laga. Sementara, Persib Bandung berada satu posisi di atas mereka. Maung Bandung mengoleksi 63 poin dari 30 pertandingan.

Pekan berikutnya, Arema FC akan menghadapi pemuncak klasemen sementara, Bali United. Laga tersebut akan dihelat di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Selasa (15/03).

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 3 halaman

Pantang Menyerah

Namun, Almeida menegaskan, Arema belum lempar handuk dalam perebutan gelar juara ini. Mereka, sambung pelatih asal Portugal ini, masih tetap akan berusaha keras meraih kemenangan dalam tiap laga tersisa.

"Kami akan menjalani dan memenangi laga demi laga tersisa," kata Almeida.

"Kami tentu ingin meraih gelar juara dan akan memperjuangkannya. Namun, jika kami tak memiliki kesempatan tersebut, kami tetap akan berjuang memenangi pertandingan demi pertandingan yang kami jalani," sambungnya.

2 dari 3 halaman

Anggap Semua Final

Lebih lanjut, tekad Arema FC untuk memenangi semua laga tersisa juga diungkapkan oleh M. Rafli. Gelandang Arema FC ini mengaku timnya telah bersepakat menganggap semua laga tersisa sebagai laga final.

"Jujur, sejak beberapa waktu lalu, para penggawa Arema selalu menganggap pertandingan yang ada sebagai final. Kami tak berpikir soal juara dulu. Kami hanya berpikir bahwa tiap laga adalah final," papar Rafli.

"Kami berpikir step by step. Kami berpikir semua laga sama saja, sama-sama laga final," tandasnya.