Bos Persis Solo Takkan Lepas Zanadin Fariz ke Klub Luar Negeri kalau cuma demi Gengsi

Bos Persis Solo Takkan Lepas Zanadin Fariz ke Klub Luar Negeri kalau cuma demi Gengsi
Zanadin Fariz. (c) PSSI Official Twitter

Bola.net - Kevin Nugroho menanggapi tawaran yang diajukan untuk membawa pemain Timnas Indonesia U-20, Zanadin Fariz, ke klub luar negeri. Bos Persis Solo itu dengan tegas menyampaikan bahwa dia takkan melepasnya kalau cuma demi gengsi.

Tawaran ini datang dari Arya Pradana Budiarto. Dia mengaku sebagai salah satu pihak yang membawa Barnabas Sobor ke Riteriai, klub divisi 1 Liga Lithuania.

Namun, tawaran itu disampaikan Arya Pradana kepada Kevin Nugroho melalui sebuah cuitan di Twitter, bukan melalui jalur resmi melalui surat penawaran untuk klub.

"Mas, saya mau membawa Zanadin Fariz ke Latvia atau Lithuania. Gimana, ya?" tulis Arya Pradana melalui akun Twitternya, @Sportdoctorapb.

1 dari 5 halaman

Kalau cuma Gengsi-gengsian, mending Tidak Usah

Kalau cuma Gengsi-gengsian, mending Tidak Usah

Pemain Persis Solo, Zanadin Fariz (c) dok. Persis Solo

Kevin Nugroho pun mengarahkan Arya untuk bersurat secara resmi kepada manajemen Persis Solo, bukan sekedar menawar melalui Twitter.

Namun, Kevin juga mengisyaratkan Persis enggan melepas pemain ke luar negeri apabila dilakukan atas dasar gengsi semata.

"Ya, tinggal bersurat/email saja. Di Persis, tidak ada pemain keluar negeri buat gengsian. Kalau di sana enggak main, mending enggak usah," tulis Kevin membalas tawaran tersebut.

"Kami bukan glory hunter yang mengirim pemain keluar biar gengsi naik. Memang agak beda sama klub lain. Soal Transfer atau loan fee bisa dibicarakan. Terima kasih," imbuhnya.

2 dari 5 halaman

Semua Harus Jelas

Semua Harus Jelas

Gelandang timnas Indonesia U-20, Zanadin Fariz menjaga penguasaan bola dari rebutan pemain Selandia Baru U-20 pada Mini Turnamen, Minggu (19/2/2023) WIB. (c) Bola.net/Ikhwan Yanuar Harun

Kevin juga menjelaskan, Persis Solo akan mematok sejumlah syarat untuk melepas pemain mudanya ke luar negeri. Hal tersebut berdasarkan pengalaman yang didapat dari diskusi dengan agen pemain.

Menurutnya, transfer pemain harus memastikan aspek kejelasan, terutama berkaitan dengan asal usul klub, menit bermain yang didapat, rencana karier untuk pemain, hingga besaran biaya transfer.

"Sempat ngobrol dengan beberapa agen tentang mengirim pemain ke luar negeri. Yang pertama, klubnya jelas. Kedua, menit bermainnya jelas," tulisnya.

"Lalu, rencana karier ke depan juga jelas. Development fee juga jelas. Ini bukan mempersulit, tetapi demi kebaikan semua pihak," ia melanjutkan.

3 dari 5 halaman

Berkarier di Luar Negeri Tidak Mudah

Berkarier di Luar Negeri Tidak Mudah

Zanadin Fariz dijaga dua pemain Timnas Filipina, Jumat (8/7/2022) (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Menurut Kevin, pesepak bola muda Indonesia lebih baik mengawali karier abroad-nya bersama klub-klub yang berasal dari kawasan Asia Tenggara atau Asia.

Meniti karier di luar negeri bukanlah hal yang mudah bagi pemain muda. Mereka juga harus dipastikan bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya jika memutuskan untuk abroad.

"Lebih baik bermain di ASEAN atau Asia dahulu biar mendapat jam terbang. Pemain juga belajar hidup di luar negeri, daripada kaget tiba-tiba nanti jauh dari mana-mana," tulis Kevin.

4 dari 5 halaman

Kredibilitas

Kredibilitas

Persis Solo dan Stadion Manahan (c) Bola.com/Dody Iryawan

Meskipun demikian, ada banyak pihak yang meragukan tawaran dari Arya Pradana tersebut. Hal ini tak terlepas dari kredibilitasnya seiring rekam jejaknya di masa lalu.

Ketika itu, Arya sempat menjadi perbincangan publik karena mengaku sebagai dokter tim yang bertugas bersama Real Madrid.

Beberapa media nasional bahkan sempat mencabut pemberitaan terkait Arya Pradana. Sebab, pengakuannya tak bisa diverifikasi lebih lanjut.

Disadur dari: Bola.com/Radifa Arsa/Rizki Hidayat, 29 Maret 2023