
Bola.net - Aksi Bonek Mania mengepung kantor marketing Persebaya Surabaya, Kamis (15/8) malam dikecam presiden klub Persebaya, Azrul Ananda. Azrul menyesalkan cara suporter menyampaikan aspirasi kepada manajemen.
Alasannya, kata Azrul, karena suporter menyampaikan masukannya dengan cara-cara yang kurang elegan. Bahkan, ada salah satu karyawan yang menjadi sasaran kemarahan suporter.
”Tadi malam ada karyawan Persebaya yang dipukul dan handphone-nya dirampas, saya sampaikan kepada mereka, saya tidak suka,” kata Azrul Ananda, Jumat (16/8).
Advertisement
”Karena saya percaya suporter Persebaya yang itu tidak seperti itu, saya sudah melihat betul bagaimana suporter berevolusi,” sambungnya.
Dikatakan Azul, penyampaian pesan yang tujuannya baik seharunya dilakukan dengan cara yang baik pula. Bukan dengan cara-cara yang negatif.
”Kalau mengklaim suporter paling maju maka cara-caranya harus yang paling maju,” tegas anak kandung mantan menteri BUMN, Dahlan Iskan tersebut.
Kendati demikian, Azrul berterima kasih karena pada akhirnya ponsel milik karyawannya dikembalikan oleh suporter.
Scroll ke bawah untuk informasi selengkapnya ya Bolaneters
Bertanggung Jawab
Azrul juga menyampaikan kenapa dia tetap kukuh untuk tidak meninggalkan lokasi hingga harus diamankan kepolisian. Tidak lain karena dia merasa paling bertanggung jawab atas semuanya.
”Kalau terjadi apa-apa sama karyawannya, saya yang tanggung jawab, bukan koordinator suporter, bukan kepolisian,” Azrul menambahkan.
”Makanya tadi malam saya bersikeras tidak mau pulang kalau mereka tidak mau pulang,” jelasnya.
Soal adanya tarikan dan dorongan oleh suporter hingga mobil yang diangkutnya dipukul. Kata Azrul itu wajar karena suporter butuh pelampiasan.
”Saya sadar mereka punya keinginan yang harus dilampiaskan, tapi saya tetap kukuh, saya orangnya punya prinsip, saya harus melindungi orang-orang yang bekerja untuk Persebaya,” papar Azrul.
Manajemen Kecewa
Lebih lanjut, Azrul menegaskan, bukan hanya suporter yang sedih dengan situasi yang dihadapi Persebaya saat ini. Tetapi manajemen dan seluruh elemen juga ikut bersedih dan kecewa.
”Yang sedih bukan hanya suporter, siapa pun yang ada di Persebaya sangatlah sedih, siapa ingin seperti itu, tidak ada,” lanjut Azrul.
”Tapi untuk membuat keputusan terbaik tidak boleh dengan emosi,” mantan CEO Jawa Pos Grup tersebut menambahkan.
Namun, Azrul tidak terkejut dengan tekanan demi tekanan dari suporter. Karena hal yang sama sudah dialami sejak Persebaya mentas pada kompetisi Liga 2 2017.
(Bola.net/Mustopa El Abdy)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 2 Agustus 2019 20:31
-
Bola Indonesia 11 Juli 2019 20:38
-
Bola Indonesia 11 Juli 2019 19:46
-
Bola Indonesia 19 Juni 2019 19:19
-
Bola Indonesia 21 Mei 2019 01:51
Bakal Bereuni dengan Bonek, Pahabol Tebar Kata-Kata Romantis
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 16:05
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 15:24
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 15:10
-
Otomotif 22 Maret 2025 15:08
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 15:05
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 14:48
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...