BOPI Masukkan Insiden Kekerasan ke Evaluasi ISC

BOPI Masukkan Insiden Kekerasan ke Evaluasi ISC
Heru Nugroho (c) Antara
- Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menyoroti sejumlah insiden kekerasan antar suporter yang terjadi pada Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016. BOPI menegaskan tak akan tinggal diam ihwal hal tersebut.


"Kami akan memasukkan seluruh insiden yang ada ini dalam catatan evaluasi kami terhadap berjalannya ISC ini," ujar Sekretaris Jenderal BOPI, Heru Nugroho.


"Kami akan serahkan hasil evaluasi ini pada Menpora," sambungnya.


Sebelumnya insiden kekerasan, baik antara aparat dan suporter maupun antar suporter, terjadi mengiringi berlangsungnya kompetisi ISC A 2016.

Tercatat, sudah ada tiga insiden yang terjadi sepanjang empat pekan berlangsungnya ISC. Dari tiga insiden ini, sudah jatuh dua korban jiwa dari kalangan suporter.


Korban pertama adalah M. Fahreza. Suporter Persija Jakarta ini tewas usai dianiaya aparat. Sementara, korban kedua adalah suporter Sleman, Stanislaus Gandhang Deswara. Remaja berusia 16 tahun ini tewas usai dibacok kepalanya oleh kelompok suporter lain.


Selain dua korban jiwa tersebut, 55 suporter Ultras Gresik United jadi korban bentrokan dengan suporter PS TNI. Di antara 55 orang itu, terdapat pula wanita dan anak-anak.


Sementara itu, Heru berharap ke depannya, PT Gelora Trisula Semesta, sebagai operator ISC mencari cara agar kejadian macam ini tak terulang lagi.


"Ini kejadian menyedihkan yang tidak boleh terulang lagi," tandasnya. (den/dzi)