BOPI Apresiasi Maraknya Ajang Sepakbola Pasca Pembekuan PSSI

BOPI Apresiasi Maraknya Ajang Sepakbola Pasca Pembekuan PSSI
Heru Nugroho (c) Antara
- Banyaknya ajang sepakbola yang dihelat, walau induk cabang olahraga tersebut -PSSI- dibekukan Menteri Pemuda dan Olahraga, mendapat apresiasi positif Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Mereka menilai hal ini menjadi bukti bahwa pembekuan PSSI -juga sanksi FIFA- tak serta merta membuat sepakbola Indonesia mati suri.


"Dulu, banyak yang beranggapan dengan pembekuan PSSI, sepakbola Indonesia akan mati. Pemain-pemain Indonesia tidak bisa tampil di luar negeri. Kita juga tak boleh mendatangkan pemain asing di kompetisi domestik. Tapi, faktanya semua itu tak terjadi," ujar Sekretaris Jenderal BOPI, Heru Nugroho, Kamis (11/02).


"Banyaknya turnamen yang sudah dan akan digelar juga menjadi bukti banyak pihak dan personel yang sejatinya mampu mengelola kompetisi profesional dengan segala terobosannya," sambungnya.


Sebelumnya, sejumlah turnamen telah digelar usai dihentikannya kompetisi oleh PSSI. Menyebut beberapa di antaranya, ada Piala Presiden, Piala Kemerdekaan dan Piala Jenderal Sudirman. Selain itu, masih ada banyak ajang lain yang juga dihelat.


Sementara itu, Heru juga mengaku ada kerugian dari jatuhnya sanksi FIFA, pada 30 Mei 2015 lalu. Salah satunya adalah sepakbola Indonesia tak bisa tampil di ajang internasional. Namun, ada hikmah di balik hal ini.


"Kita bisa menata ulang format dan sistem kompetisi sepakbola profesional Indonesia sesuai dengan standar lisensi FIFA dan AFC, yang selama ini kerap diabaikan," tandasnya. [initial]

 (den/asa)