
Bola.net - Siapa sangka, Bonekmania yang tewas dalam Tragedi Tambaksari Minggu (03/6) kemarin adalah pemuda yang pendiam santun. Berikut penuturan orang-orang dekatnya yang sempat diwawancarai Bola.net.
Guru dari pelajar SMKN 5 Surabaya, Yuli Suji Astuti, mengakui bahwa kalau Purwo Adi Utomo adalah bocah yang santun. Meski tak tergolong pintar dalam prestasi akademik, pemuda yang biasa dipanggil Tomi ini tak pernah memiliki masalah dengan guru atau dipanggil ke Ruang Guru Tata Tertib.
"Dia itu santun sekali. Pendiam, saya biasa manggil dia Nyemplu karena pipinya yang tembem. Dia bukan anak yang nakal," terang Bu Yuli di sela-sela pemakaman Tomi siang tadi.
Beberapa teman Tomi yang ikut mengantarkan jenazahnya ke liang lahat juga menyampaikan hal yang sama. Bahkan, Tomi yang ternyata fans berat Chelsea ini jarang sekali datang menonton Persebaya Surabaya bertanding di Tambaksari. Ia juga tak pernah ikut 'Mbonek' ke kota-kota lain.
"Tomi itu anaknya pendiam. Nggak neko-neko, kenapa kejadian ini harus menimpanya," timpal tante Tomi, Wahyu Sunarti.
Sementara itu sang Ayah, Yudhiatno, mengaku ia tak memiliki firasat apa pun sebelumnya. Namun ia sudah merasa kalau anaknya meninggal begitu IRD (Instalasi Rawat Darurat) RSUD Dr.Soetomo menghubunginya. "Dia kemarin ke stadion nggak pamit saya, tapi pamit ibunya," ujar Yudhi.
"Sore saya pulang ke rumah, saya tanya Ibunya katanya nonton bola di Tambaksari. Saya sempat memiliki firasat tidak enak saat Maghrib, karena saya SMS dia nggak dibalas. Kemudian dapat telepon dari IRD kalau Tomi sudah kritis. Saat itu saya merasa anak saya sudah meninggal," jelas pria yang bekerja sebagai sopir ini. (fjr/dzi)
Guru dari pelajar SMKN 5 Surabaya, Yuli Suji Astuti, mengakui bahwa kalau Purwo Adi Utomo adalah bocah yang santun. Meski tak tergolong pintar dalam prestasi akademik, pemuda yang biasa dipanggil Tomi ini tak pernah memiliki masalah dengan guru atau dipanggil ke Ruang Guru Tata Tertib.
"Dia itu santun sekali. Pendiam, saya biasa manggil dia Nyemplu karena pipinya yang tembem. Dia bukan anak yang nakal," terang Bu Yuli di sela-sela pemakaman Tomi siang tadi.
Beberapa teman Tomi yang ikut mengantarkan jenazahnya ke liang lahat juga menyampaikan hal yang sama. Bahkan, Tomi yang ternyata fans berat Chelsea ini jarang sekali datang menonton Persebaya Surabaya bertanding di Tambaksari. Ia juga tak pernah ikut 'Mbonek' ke kota-kota lain.
"Tomi itu anaknya pendiam. Nggak neko-neko, kenapa kejadian ini harus menimpanya," timpal tante Tomi, Wahyu Sunarti.
Sementara itu sang Ayah, Yudhiatno, mengaku ia tak memiliki firasat apa pun sebelumnya. Namun ia sudah merasa kalau anaknya meninggal begitu IRD (Instalasi Rawat Darurat) RSUD Dr.Soetomo menghubunginya. "Dia kemarin ke stadion nggak pamit saya, tapi pamit ibunya," ujar Yudhi.
"Sore saya pulang ke rumah, saya tanya Ibunya katanya nonton bola di Tambaksari. Saya sempat memiliki firasat tidak enak saat Maghrib, karena saya SMS dia nggak dibalas. Kemudian dapat telepon dari IRD kalau Tomi sudah kritis. Saat itu saya merasa anak saya sudah meninggal," jelas pria yang bekerja sebagai sopir ini. (fjr/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 3 Juni 2012 22:01
-
Bola Indonesia 3 Juni 2012 19:00
-
Bola Indonesia 30 Mei 2012 13:06
Kasus Tewasnya Tiga Suporter Bakal Terungkap Lewat Facebook?
-
Bola Indonesia 13 Mei 2012 19:31
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 26 Maret 2025 01:05
-
Tim Nasional 26 Maret 2025 00:47
-
Tim Nasional 26 Maret 2025 00:42
-
Asia 26 Maret 2025 00:40
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 23:52
-
Tim Nasional 25 Maret 2025 23:47
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratis yang Bisa Diboyong Arsenal di Musi...
- 3 Pemain yang Bisa Dikorbankan MU untuk Dapatkan J...
- AC Milan Incar Pelatih Italia, Ini 7 Kandidatnya
- 8 Manajer yang Belum Pernah Dikalahkan Mikel Artet...
- 7 Manajer yang Berhasil Bangkit dari Keterpurukan
- 5 Mantan Bomber Tajam MU yang Jadi Pelatih, Adakah...
- Paul Pogba Comeback: 5 Klub yang Bisa Jadi Pelabuh...