Bonek Larang La Nyalla Matalitti Gunakan Nama Persebaya

Bonek Larang La Nyalla Matalitti Gunakan Nama Persebaya
Bonek demo tagih janji walikota Surabaya (c) ist
Bola.net - Jelang tampil di kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2013-2014, Persebaya Surabaya diterpa masalah serius.

Bonek Mania- julukan suporter Persebaya- meminta agar Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, tidak mengakui klub Persebaya bentukan La Nyalla Mahmud Matalitti yang dinaungi PT MMIB.

Ketua Umum Badan Tim Nasional (BTN) sekaligus Wakil Ketua Umum PSSI tersebut, mendirikan PT MMIB pada tahun 2010.

Tak ayal, sekitar 5.000 Bonek Mania, Jumat (3/1) siang, berdemonstrasi di Balai Kota, Surabaya, Jawa Timur, untuk menagih janji Tri Rismaharini.

Koordinator Lapangan sekaligus Dirigen Bonek Mania Tribun Utara, Saiful Antoni, mengatakan demo kali ini dalam rangka meneruskan perjuangan saat bulan April 2013.

Ketika itu, kata Saiful, Risma membuat dan menandatangani surat perjanjian yang isinya tidak mengakui Persebaya 2010 dan tidak mengizinkan Persebaya 2010 untuk bermain di Surabaya. Pihaknya bahkan masih menyimpan salinan surat perjanjian tersebut.

"Namun ternyata, Wali Kota Surabaya bersikap plin plan dan tidak tegas menyikapi polemik. Persebaya 2010 masih saja mendapatkan izin keamanan untuk menggelar pertandingan di Surabaya bahkan hingga kompetisi usai," katanya.

Pihaknya menilai, bahwa komitmen dari Wali Kota Surabaya sudah tidak sesuai dengan fakta di lapangan dan cenderung memberikan pepesan kosong kepada Bonek.

Untuk itulah, Bonek mania berdemo untuk menagih janji Wali Kota Surabaya untuk melarang Persebaya 2010 versi La Nyalla untuk bertanding atau melakukan kegiatan di Surabaya.

Tuntutan lainnya, adalah supaya Wali Kota Surabaya segera mengambil langkah tegas dalam menyelesaikan kasus dualisme Persebaya.

"Kalaupun Persebaya 1927 tidak mendapat pengakuan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), maka tidak boleh ada klub yang memakai embel-embel nama Persebaya. Klub Persebaya 2010 versi La Nyalla harus memakai nama lain," tuntasnya. (esa/dzi)